nasional

Jenazah Santri Pondok Pesantren Al Ishlahiyyah Kediri, Bintang Balqis Maulana Penuh Luka Lebam! Keluarga: Ini Bukan Karena Jatuh, tapi...

Senin, 26 Februari 2024 | 21:54 WIB
Seorang santri Pondok Pesantren Al Ishlahiyyah Kediri yakni Bintang Balqis Maulana dipulangkan dengan kondisi tak bernyawa ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @bwi24jam))

GENMUSLIM.id - Kasus kekerasan di pondok pesantren kembali terjadi, jenazah Bintang Balqis Maulana seorang santri Pondok Pesantren Al Ishlahiyyah Kediri penuh dengan luka lebam.

Pada 24 Februari 2024, Bintang Balqis Maulana dipulangkan oleh pihak Pondok Pesantren Al Ishlahiyyah Kediri dengan kondisi tak bernyawa.

Bintang Balqis Maulana yang berumur 14 tahun merupakan seorang santri Pondok Pesantren Al Ishlahiyyah Kediri yang berasal dari Banyuwangi.

Keluarga Bintang Balqis Maulana sangat terpukul lantaran kondisi jenazah Bintang yang tidak normal.

Baca Juga: Segera Tayang di Vidio! Yuk Kepoin Sinopsis dari Series “Santri Pilihan Bunda” Yang Mengisahkan Tentang Perjodohan di Pesantren

Pihak Pondok Pesantren Al Ishlahiyyah Kediri memberi kabar kepada keluarga Bintang bahwa ia telah meninggal dunia.

Hal tersebut membuat kakak korban yang bernama Mia Nur Khasanah sangat kaget dengan kabar tersebut.

"Awalnya dikabarkan meninggal karena terjatuh di kamar mandi. Kami pun kaget. Saya langsung bergegas pulang ke kampung dari Bali." kata Mia.

Ketika jenazah dipulangkan, terdapat darah yang tiba-tiba keluar dari keranda korban, hal tersebut membuat pihak keluarga merasa ada hal yang tidak benar.

Sontak kejadian tersebut membuat pihak keluarga meminta agar kain kafan Bintang dibuka.

Namun FTH, yang merupakan sepupu korban yang mengantarkan jenazah dengan beberapa pihak pesantren mencegahnya.

Baca Juga: Bintang Balqis Maulana Santri Asal Banyuwangi Diduga Tewas Dianiaya, Ini Penjelasan Dari Pengasuh Ponpes Al Ishlahiyyah Kediri

"Kata sepupu saya sudah suci. Jadi gak perlu dibuka (kain kafan) itu. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Disitu perasaan saya dan ibu campur aduk." tutur Mia.

Keluarga tetap meminta agar kain kafan dibuka, begitupun dengan tetangga yang juga turut menunggu kepulangan korban.

Halaman:

Tags

Terkini