nasional

Budisatrio Djiwandono sebut Pertanian adalah Ujung Tombak: Prabowo Gibran Punya 3 Cara Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Senin, 22 Januari 2024 | 21:04 WIB
Prabowo Gibran punya strategi untuk tingkatkan kesejateraan petani ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Istimewa))

GENMUSLIM.id - Komandan Tim Komunikasi Nasional (TKN) Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono sebut bahwa paslon Capres-Cawapres tersebut akan jadikan sektor pertanian sebagai ujung tombak.

Oleh karena itu, Budisatrio Djiwandono membeberkan sejumlah kebijakan yang akan diambil oleh Prabowo Gibran tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

“Petani adalah bagian penting dari masa depan bangsa, karena menjadi ujung tombak kita menghadapi krisis pangan. Oleh karena itu kesejahteraan petani tidak bisa diserahkan begitu saja kepada mekanisme pasar. Kesejahteraan mereka menjadi tanggung jawab pemerintah.” Kata Budisatrio Djiwandono kepada wartawan, Senin, 22 Januari 2024.

Baca Juga: Sapa Ribuan Warga Kalimantan Selatan, Prabowo Subianto: Masa Depan Indonesia ada di Kalimantan!

Budisatrio Djiwandono menjelaskan, Prabowo Gibran memiliki beberapa program untuk menjamin kesejahteraan petani tersebut.

Salah satu yang fokus penting Prabowo Gibran adalah memastikan petani memiliki lahan garapannya sendiri.

“Kita akan kembangkan kredit kepemilikan lahan. Kedepannya para petani yang belum memiliki lahan, dan yang ingin menjadi petani tapi tak punya lahan bisa mengajukan kredit kepada pemerintah,” ungkap Budisatrio Djiwandono.

Ia juga melanjutkan bahwa bila program tersebut terwujud, maka para pertani tak hanya berprofesi sebagai pertani, tetapi juga memilik lahan sendiri.

“Ya, tujuannya petani Indonesia tidak hanya pekerja pertanian, tapi juga bisa memiliki lahan. Ini akan secara cepat memperluas lahan pertanian kita,” jelas Budisatrio Djiwandono.

Baca Juga: Prabowo Subianto Siap Bangun SMA Taruna Nusantara di Kalimantan: Anak-anak Masyarakat Dayak Dapat Akses Pendidikan Gratis

Prabowo Gibran nantinya juga akan menjamin keuntungan dari hasil pertanian yang dihasilkan oleh petani.

Caranya adalah dengan menetapkan harga panen serta menurunkan biaya produksi.

“Ada dua sisi untuk menjamin keuntungan petani. Pertama, Harga Pembelian Pemerintah atau Harga Panen akan kita tetapkan harus memberikan minimal 30 persen keuntungan bagi petani. Saat kondisi oversupply-pun pemerintah harus berkomitmen memberikan keuntungan” tegas Budisatrio Djiwandono.

“Dan yang kedua, kita akan berupaya untuk menurunkan biaya produksi dari petani kita. Terutama jika lahannya masih sewa, penjaminan ketersediaan pupuk, obat-obatan dan pestisida, serta menurunkan bunga bank jika membutuhkan kredit modal. Ini harus dilakukan karena memang kita harus berpihak pada petani,” lanjutnya.

Halaman:

Tags

Terkini