GENMUSLIM.id - Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan kakek Anies Baswedan merupakan pejuang kemerdekaan, diplomat, dan sastrawan Indonesia.
Kakek Anies Baswedan Capres 2024 ini, lahir di Ampel Surabaya, 9 September 1908.
Kakek Anies Baswedan itu merupakan peranakan Arab yang berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
AR Baswedan dilahirkan dari orangtua yang bernama Awad Umar Baswedan dan Khadijah Badib.
Memiliki seorang istri yang bernama Sjaichun dan tiga orang anak yang bernama Samhari Baswedan, Atika Baswedan dan I Melati Baswedan.
Baca Juga: Berikut Daftar Prestasi Gibran Rakabuming Raka saat menjadi Pengusaha Kuliner hingga Walikota Surakarta
Ia menggalang para pemuda keturunan Arab untuk mengikrarkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab di Semarang setelah mendirikan Persatoean Arab Indonesia (PAI).
Perbuatannya ini terinspirasi dari peristiwa sumpah pemuda 28 Oktober 1928.
Pada masa Hindia Belanda, etnis Arab terbagi menjadi dua golongan, yaitu sayid dan non-sayid.
Kedua golongan ini kemudian mengorganisasikan diri menjadi Ar Rabitah (sayid) dan Al Irsyad (non-sayid).
Baca Juga: Selain Menjadi Menteri Pertahanan, Berikut Sejumlah Prestasi Prabowo Subianto, Apa Saja Kontribusinya Untuk Indonesia? Simak Lengkapnya Di Sini!
Awalnya, hanya ada satu organisasi, yaitu Jamiat Khair yang didirikan pada 7 Juli 1905.
Namun, karena perbedaan paham, Jamiat Khair terpecah.
Al Irsyad didirikan pada 1915 yang memperjuangkan bahwa non-sayid sama derajatnya dengan sayid.
Sedangkan Ar Rabitah Al Alawiyah didirikan pada 28 Desember 1928 yang bertujuan untuk mempertahankan garis keturunan sayid.
Diplomat Ulung Indonesia
ARBaswedan, sang kakek Anies Baswedan Capres 2024 ini adalah inisiator penyelenggaraan Kongres Peranakan Arab pada 4 Oktober 1934 di Semarang.
Ada dua hal penting yang menjadi hasil kongres.
Kedua hasil kongres tersebut berlandaskan pemikiran dan sikap politik AR Baswedan untuk mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Isi kesepakatan keturunan Arab dalam kongres di Semarang adalah:
Misi diplomasi yang dipimpin Menteri Luar Negeri H. Agus Salim berhasil memperoleh pengakuan kedaulatan dari pemerintah Mesir.
AR Baswedan membawa naskah pengakuan ini secara rahasia dengan cara menyembunyikan dalam kaos kakinya.
AR Baswedan adalah salah satu diplomat pertama Indonesia yang berhasil mendapatkan pengakuan internasional bagi Indonesia.
Dia pernah ditugaskan sebagai utusan khusus Presiden Soekarno ke negara-negara Timur Tengah, seperti Mesir, Suriah, Lebanon, Irak, dan Yordania.
Untuk meminta dukungan bagi kemerdekaan Indonesia.
Selain berbicara dan menulis dalam bahasa Indonesia, AR Baswedan juga menguasai bahasa Arab, bahasa Inggris, dan bahasa Belanda dengan fasih.
AR Baswedan menikah dua kali dan memiliki 11 anak.
Dari pernikahan keduanya dengan Barkah Ganis, dia memiliki 7 anak, yaitu Solichin, Siti Barokah, Siti Fatimah, Siti Aisyah, Siti Khadijah, Siti Maryam, dan Siti Zainab.
Salah satu cucunya yang terkenal adalah Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 dan Capres 2024.
Setelah keluar dari dunia politik di tahun 1960, AR Baswedan mengalihkan perjuangannya ke dalam dunia pendidikan, dakwah dan budaya.
Sesuai UU No. 20 Tahun 2009, tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Pasal 25 dan Pasal 26, Abdurrahman Baswedan memenuhi syarat umum dan syarat khusus untuk diajukan sebagai Pahlawan Nasional.
Abdurrahman Baswedan alias AR Baswedan dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo.
Keputusan itu ditandatangani Presiden Jokowi pada 6 November 2018 dengan pedoman Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Beliau wafat di Jakarta, pada tanggal 16 Maret 1986 di TPU Tanah Kusir, Jakarta.
Itulah Profil Singkat AR Baswedan, Sang kakek Anies Baswedan Capres 2024.***