"Cari peluang, cari kesempatan yang ulet.Kalau orang lain hanya belajar, kemudian di kostan kemudian Anda harus belajar dan bekerja dan ibarat beratnya apa yang anda alami sendiri,'saya bukan orang pertama yang melewati ini, dan if they survive, I will survive."ucap Anies Baswedan.
Baca Juga: Jangan Lakukan Hal Ini pada Anak Laki Laki Meskipun Hanya Bercanda! Dampaknya Bisa Merusak Mental
Anies Baswedan merupakan Mantan Gubernur DKI Jakarta yang lahir di Kuningan pada 7 Mei 1969. Anies Baswedan merupakan putra dari mantan dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia dan Guru besar di Fakultas ILMU sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Anies Baswedan merupakan cucu dari Abdurrahman Baswedan seseorang yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia sekaligus menjadi diplomat serta jurnalis.
Pada 11 Mei 1996, Anies Baswedan menikah dengan Fery Farhati Ganis dan memiliki 4 orang anak. Anies Baswedan mengawali karir dengan menjadi dosen muda di Universitas Paramadina.
Anies Baswedan sukses mengubah Universitas Paramadina menjadi semakin bagus dikalangan universitas swasta lainnya.Mantan menteri pendidikan ini memiliki 3 gelar akademis.
Baca Juga: Anda Harus Tau, Inilah 5 Peristiwa Luar Biasa saat Kelahiran Nabi Muhammad SAW? Simak Penjelasannya
Anies Baswedan dalam pencalonannya didukung koalisi perubahan. Anies Baswedan resmi dicalonkan menjadi presiden republik Indonesia pada di
Kemudian dalam perjalanan menuju pendaftaran capres dan Cawapres pada Pilpres 2024 sempat terjadi dinamika yang mendapatkan sorotan dari berbagai pihak.
Anies Baswedan semula dikabarkan akan bergandengan dengan Ketua Umum partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY). Namun Anies Baswedan.tiba - tiba berbalik arah dan menggandeng muhaimin iskandar.
Muhaimin Iskandar merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa. Anies Baswedan mendeklarasikan hubungan keduanya sebagai capres dan cawapres pada Pilpres 2024 mendatang di Hotel Yamato, Surabaya.
Baca Juga: Yuk Simak Di Sini: Pentingnya Memilih dan Mencari Pasangan yang Sekufu dalam Pernikahan yang Abadi!
Partai Demokrat yang merasa dikhianati melakukan rapat, dan memutuskan bahwa akan keluar dari koalisi perubahan yang mendukung Anies Baswedan. Hal ini disampaikan langsung oleh Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
Koalisi tersebut bukan hanya beranggotakan Partai Demokrat dan Partai NasDem tapi ada PKS yang telah memutuskan bahwa akan tetap mendukung Anies Baswedan. Keputusan tersebut diperoleh dari hasil rapat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Selanjutnya Partai Demokrat yang kecewa dengan Anies Baswedan memutuskan untuk bergabung pada koalisi Indonesia Maju yang merupakan poros dari Prabowo Subianto.