GENMUSLIM.id – Waktetum NasDem merespon pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas usai melontarkan candaan memilih ‘Amin’ bid'ah.
Waktetum NasDem, Ahmad Ali bahkan terang-terangan meminta Presiden Jokowi untuk menegur Menag Yaqut Cholil Qoumas karena dapat menimbulkan kegaduhan atas pernyataannya tersebut.
Dikutip Genmuslim.id tanggal 15 September 2023 dari berbagai sumber, Waktetum NasDem bahwa kata amin adalah kata yang wajib diucapkan di akhir setiap doa. Oleh karena itu, dia menyebut pernyataan Menag Yaqut tidak benar.
Baca Juga: Ini Tanggapan Cak Imin Terkait Pernyataan Menag: Mas Anies Sama dengan Saya NKRI Harga Mati
“Gimana amin bid'ah, amin itu wajib diucapkan setiap akhir doa. Jangan-jangan hanya gunakan kata amin, nggak ada lagi yang salat, “ katanya.
Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan memilih ‘Amin’ itu bid'ah dalam sambutannya.
Candaanya dilontarkan Menag Yaqut Cholil Qoumas saat menjadi pembicara dalam acara orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), di Gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Kementerian Agama Jawa Timur, di Jalan Ketintang Surabaya.
Baca Juga: Jangan Semangat dan Teruslah Putus Asa! Cerpen Kehidupan: Tulisan Truk Luar Biasa
“Saya biasanya panggil pak Yitno ini, bukan pak Amin, jangan-jangan ada nama presiden singkatannya AMIN, tapi saya nggak milih itu pak... (sembari tertawa)... Jelas ya... Kalau masih yang milih itu, bid'ah,” lanjut Menag melanjutkan sambutannya.
Atas pernyataannya Menag tersebut, tidak hanya Waketum NasDem tetapi Waketum PKB pun turut buka suara.
Menurut Waketum PKB Jazilul Fawaid Menag Yaqut sedang bermain dengan identitas agama atau sedang melontarkan politik identitas.
“Ini manuver politik, dan menggunakan diksi bid'ah. Itu diksi agama, maka jelas-jelas seperti pak Karim tadi ini politik identitas,” kata dia dalam sebuah wawancara di televisi swasta.
Lain halnya dengan Cak Imin, ia menganggap apa yang dilontarkan oleh Menag Yaqut merupakan bentuk kebebasan berbicara.