Bank Dunia Sebut Indonesia Banjir Pekerja Informal, Menkeu Purbaya Buka-bukaan Biang Keroknya

Photo Author
- Minggu, 12 Oktober 2025 | 10:42 WIB
World Bank East Asia and The Pacific Economic Update (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @menkeur)
World Bank East Asia and The Pacific Economic Update (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @menkeur)

Pekerjaan Informal Makin Banyak karena Pertumbuhan Ekonomi Lambat

Sebelumnya, Purbaya mengungkapkan bahwa pekerjaan sektor informal banyak muncul karena dampak pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Oleh karena itu, tren pekerjaan di sektor informal pun akhirnya naik di Indonesia.

Baca Juga: Di Balik Rencana Menkeu Purbaya Bangun Industri Hasil Tembakau, Ada Pusaran Pasar yang Dinilai Bikin Gigit Jari

“Kerjaan informal meningkat karena growth-nya lambat kan kemarin-kemarin. Kalau kita ciptakan growth yang lebih cepat, nanti yang informal-informal itu pelan-pelan akan berkurang, masuk ke formal,” kata Purbaya pada wartawan di Jakarta pada Rabu, 8 Oktober 2025.

Saat ini, kata Purbaya, pemerintah sedang mencoba membalikkan arah pertumbuhan ekonomi yang bisa berdampak pada lapangan pekerjaan.

“Kalau pertumbuhan ekonomi penganggurannya gede tapi track recordnya nggak besar, berarti masuk ke informal kan. Itu yang kita ubah kan, karena kadang-kadang income-nya nggak menentu,” imbuhnya.

Laporan Bank Dunia soal Lapangan Kerja Indonesia

World Bank East Asia and The Pacific Economic Update October 2025 menyebutkan bahwa kawasan Asia Timur dan Pasifik mengalami kesulitan dalam mencari lapangan kerja.

Bahkan secara spesifik disebutkan bahwa 1 dari 7 pemuda di Indonesia dan China adalah pengangguran yang sulit mendapatkan pekerjaan.

Dari laporan tersebut juga menyinggung tentang orang-orang di Asia Timur dan Pasifik masih banyak yang bekerja di sektor informal. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: World Bank East Asia and The Pacific Economic Update

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X