TKD Dipotong, Daerah Menjerit: Telisik Seruan Gubernur Bobby Nasution cs usai Datangi Kantor Menkeu Purbaya

Photo Author
- Jumat, 10 Oktober 2025 | 09:11 WIB
Menyoroti tuntutan 18 gubernur yang mendatangi kantor Menkeu, Purbaya Yudhi Sadewa ihwal polemik anggaran keuangan di daerah (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Kemenkeu)
Menyoroti tuntutan 18 gubernur yang mendatangi kantor Menkeu, Purbaya Yudhi Sadewa ihwal polemik anggaran keuangan di daerah (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Kemenkeu)

Meski begitu, Purbaya tetap menjanjikan ruang negosiasi. Ia menegaskan akan melihat kondisi fiskal nasional menjelang pertengahan 2026.

“Kalau ekonominya bagus, pajaknya naik, bea cukai enggak bocor, ya kita bagi ke daerah,” janji Purbaya.

“Permintaan itu normal, tapi kan kita hitung kemampuan APBN seperti apa. Apalagi ini sembilan bulan pertama 2025 ekonominya melambat. Jadi kalau diminta sekarang, pasti saya enggak bisa,” imbuhnya.

Baca Juga: Mahfud MD Puji Kinerja Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa soal Pajak, Ini 3 Kebijakan sang Menteri yang Jadi Sorotan

Bobby Nasution cs Geruduk Menkeu Purbaya

Para gubernur datang dengan membawa aspirasinya terkait kondisi daerah yang terguncang akibat pemotongan dana.

Nama-nama besar seperti Gubernur Sumut Bobby Nasution, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, hingga Gubernur Jateng dan NTB duduk satu meja dengan Menkeu Purbaya.

Dalam kesempatan itu, mereka menuntut keadilan fiskal dan kejelasan arah desentralisasi.

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf menuturkan pemangkasan hingga seperempat anggaran daerah merupakan tamparan keras.

“Semuanya, kami, mengusulkan supaya tidak dipotong. Anggaran kita tidak dipotong. Karena itu beban semua di provinsi kami masing-masing,” tegas Mualem selepas pertemuan.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Siap Pangkas Anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) Jika Tak Terserap hingga Akhir Oktober 2025

Desakan Gaji ASN Tanggung Jawab Pusat

Tuntutan lain datang dari Mahyeldi Ansharullah, selaku Gubernur Sumatera Barat.

Mahyeldi menilai, pemotongan TKD bukan hanya menghambat pembangunan, tetapi juga mengancam kesejahteraan pegawai negeri di daerah.

Dengan hitung-hitungan sederhana, Mahyeldi mendorong agar pemerintah pusat mengambil alih beban gaji ASN.

“Tentu harapan kita di daerah adalah bagaimana TKD ini dikembalikan lagi. Kalau enggak, mungkin gaji pegawai bisa diambil oleh pusat,” ujar Mahyeldi blak-blakan.

Ia beralasan, langkah itu akan memberi ruang bagi daerah untuk fokus membangun infrastruktur dan pelayanan publik tanpa terus-menerus dibebani masalah keuangan pegawai.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Kemenkeu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X