“Saya tidak mau mengomentari pernyataan orang lain, silakan ditanyakan kepada orang yang mengomentari,” ucap Bahlil kepada wartawan saat ditemui di Kantor BPH Migas pada Kamis, 2 Oktober 2025.
“Tugas saya adalah bagaimana memastikan agar mengawasi teman-teman kolaborasi dengan Pertamina untuk yang kilang-kilang lagi berjalan cepat selesai,” imbuhnya.
Pernyataan Menkeu Purbaya soal Kilang Pertamina
Menkeu Purbaya mengkritik subsidi energi dari pemerintah terus naik setiap tahunnya, mengklaim banyak lakukan impor untuk BBM hingga puluhan miliar dolar setahunnya.
“Kita pernah bangun kilang baru nggak? Enggak pernah. Sejak krisis (1998) sampai sekarang nggak pernah bangun kilang baru,” kata Purbaya di depan anggota DPR pada raker 30 September 2025 itu.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Diduga Salah Sebut Harga LPG 3 Kg di Depan DPR, Bahlil Balas dengan Bilang Begini
Purbaya kemudian meminta para legislator untuk menagih Danantara terkait pembangunan kilang minyak Pertamina.
“Jadi, nanti bapak ibu kalau bertemu Danantara lagi, minta Pertamina bangun kilang baru. Saya pernah tekan mereka tahun 2018 untuk bangun kilang, mereka janji bangun 7 kilang baru dalam waktu 5 tahun, sampai sekarang kan nggak ada satu pun,” tegasnya.
Selain dari pihaknya sendiri, Purbaya meminta DPR juga ikut mengontrol Pertamina karena menurutnya dengan terus-terusan impor bisa membuat rugi negara.
“Kilang itu bukan kita nggak bisa bikin, bukan kita nggak bisa bikin proyeknya, cuma Pertaminanya malas-malasan aja,” tegasnya.
Purbaya Klaim Sudah Tawari Pertamina Investor dari China
Saat rapat tersebut, Purbaya juga membeberkan pernah menawari Pertamina investor dari China dengan penawaran 30 tahun dan setelahnya mendapat kilang secara gratis.
“Pertamina bilang ‘Kami keberatan dengan usul tersebut karena kami sudah overcapacity,’ waktu itu saya kaget overcapacity apa? Rencana 7 kilang baru, tapi satu pun nggak jadi kan? Sampai sekarang nggak jadi, yang ada beberapa malah dibakar, kan?” tandasnya. ***