GENMUSLIM.id - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali bicara soal larangan study tour bagi siswa sekolah yang belakangan ramai dibicarakan.
Adapun larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 45/pk.03.03/kesra tentang 9 Langkah Pembangunan Pendidikan Jawa Barat Menuju Terwujudnya Gapura Panca Waluya.
Dedi menjelaskan, larangan tersebut dibuat bukan tanpa alasan.
Ia menyebut bahwa kegiatan study tour bukan untuk kegiatan edukatif bagi siswa, melainkan untuk kepentingan ekonomi semata.
"Menjadikan anak sekolah sebagai objek peningkatan kunjungan pariwisata adalah perbuatan yang tak memiliki landasan berpikir akademis dan moral," ujar Dedi Mulyadi dalam unggahan video di Instagram pribadinya, Sabtu, 26 Juli 2025.
Menurutnya, siswa seharusnya bukan dijadikan sebagai target ekonomi.
Ia menambahkan bahwa praktik eksploitasi siswa sudah terlalu sering terjadi di lingkungan sekolah, seperti dalam jual beli buku lembar kerja siswa (LKS), seragam, dan lainnya.
"Karena sudah menjadikan mereka sebagai barang material dan menjadi bagian dari eksploitasi untuk mendapat keuntungan, sedangkan pendidikan itu harus terbebas dari nilai-nilai yang bersifat eksploitatif," tegasnya.
Meski kebijakan ini menuai protes dari beberapa pelaku usaha pariwisata, Dedi justru menawarkan solusi untuk tetap meningkatkan sektor wisata daerah tanpa bergantung pada kegiatan study tour.
Menurutnya, cara paling efektif adalah dengan memperbaiki ekosistem pariwisata daerah secara menyeluruh.
"Satu, tingkatkan kebersihan kota atau kabupaten," ucapnya.
"Tingkatkan tata estetika kabupaten kotanya, tidak boleh ada bangunan-bangunan yang kumuh, sungai-sungainya harus bersih," lanjut Dedi.