Penerbitan Sudah Capai 90 Persen, KEMENAG Mulai Himbau Calon Jemaah Haji indonesia untuk Segera Akses Kartu Nusuk Digital

Photo Author
- Minggu, 25 Mei 2025 | 17:31 WIB
Foto ilustrasi jemaah yang sedang beribadah di depan Ka’bah - pemerintah ungkap kartu Nusuk digital memudahkan jemaah (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @kemenag_ri)
Foto ilustrasi jemaah yang sedang beribadah di depan Ka’bah - pemerintah ungkap kartu Nusuk digital memudahkan jemaah (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @kemenag_ri)

GENMUSLIM.id - Kartu Nusuk menjadi benda wajib yang harus dimiliki dan selalu dibawa oleh jemaah calon haji Indonesia.

Kartu ini berisi identitas jemaah, lengkap dengan lokasi hotel tempatnya menginap.

Kartu Nusuk juga membuat jemaah bisa mengakses lokasi-lokasi tempat beribadah haji dan jaminan diberikan layanan oleh Syarikah.

Pemerintah melalui Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (KEMENAG) mengklaim bahwa penerbitan kartu Nusuk untuk jemaah sudah mencapai 90 persen.

Baca Juga: Ngebut! Kemenag Klaim Penerbitan Kartu Nusuk untuk Jemaah Calon Haji Indonesia Sudah Mencapai 90 Persen

Terbaru, Kemenag mengungkapkan bahwa para calon jemaah haji mengakses secara digital melalui aplikasi Tawakkalna.

“Sebagian jemaah sudah mencobanya dan mereka menyampaikan informasi ini ke jemaah lain bahkan kartu digital ini bisa diunduh ke handphone dan digunakan setiap saat,” ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief di Jeddah, dikutip dari laman resminya pada Sabtu, 24 Mei 2025.

Hilman juga memberikan penjelasan terbaru mengenai perbedaan data yang pernah menjadi masalah di minggu awal keberangkatan jemaah calon haji ke Arab Saudi.

Saat itu, perbedaan data karena ada perubahan di data embarkasi, pembataan, atau jemaah yang pindah.

Baca Juga: Apa Itu Kartu Nusuk? Benda Penting yang Harus Dimiliki dan Dibawa oleh Jemaah Calon Haji Indonesia

“Kami sudah kunci data jemaah 17 jam sebelum keberangkatan. Data ini menjadi rujukan bersama antara Kemenag, penyedia layanan, dan pusat layanan di Arab Saudi,” terangnya.

Untuk selanjutnya, Kemenag mengingatkan para jemaah untuk tidak asal pindah hotel dan harus melapor pada petugas.

Kemenag juga mengupayakan para jemaah untuk tidak berpisah dari rombongan, terlebih saat puncak haji. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Kemenag.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X