Ia menargetkan pada akhir 2025, seluruh anak-anak Indonesia dapat menikmati manfaat dari inisiatif ini.
Namun, implementasi program yang masih terbatas ini menjadi bahan diskusi publik. Banyak pihak mengingatkan pentingnya mempercepat distribusi agar tujuan program tercapai.
Selain itu, polemik ini juga menyoroti pentingnya komunikasi efektif antara pemerintah dan masyarakat untuk menghindari kesalahpahaman.
Program makan bergizi gratis, meski belum berjalan sempurna, tetap menjadi salah satu langkah penting dalam upaya pemerintah menanggulangi masalah gizi buruk di Indonesia.
Jika pelaksanaannya berhasil, program ini berpotensi memberikan dampak positif yang signifikan bagi generasi mendatang, baik dari segi kesehatan maupun pendidikan.
Insiden siswa SMP yang menyindir presiden ini juga memberikan pelajaran penting mengenai perlunya sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam membangun generasi yang tidak hanya sehat fisik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat.
Dukungan dan kritik yang membangun diharapkan dapat mempercepat tercapainya tujuan program tersebut.
Prabowo Subianto, melalui program ini, berharap dapat mencetak generasi yang lebih sehat dan berdaya saing.
Meski tantangan dalam pelaksanaannya masih besar, komitmen presiden untuk mewujudkan program ini secara merata menjadi harapan bagi banyak pihak di Indonesia.***