GENMUSLIM.id – Program makan bergizi gratis bagi anak-anak di Indonesia, yang telah diluncurkan sejak Januari 2025, kini menjadi sorotan.
Meskipun niatnya baik, program ini menimbulkan kontroversi. Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengusulkan penghentian sementara program makan bergizi gratis tersebut.
Menurutnya, program makan bergizi gratis ini belum merata, karena banyak sekolah, termasuk madrasah dan pondok pesantren, yang belum menerima manfaatnya.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube Ustadz Alfian Tanjung, Rabu, 22 Januari 2025, Anwar Abbas mengungkapkan keprihatinannya terhadap ketidakadilan dalam distribusi makanan ini, yang hanya menjangkau sebagian sekolah negeri dan mengabaikan banyak sekolah swasta serta pesantren.
Menurut Anwar Abbas, program makan bergizi gratis ini perlu dievaluasi dengan lebih mendalam.
Pendapat ini mendapat dukungan dari sejumlah pihak yang menilai bahwa uang negara, yang seharusnya digunakan untuk kepentingan seluruh rakyat, sebaiknya tidak hanya dialokasikan untuk beberapa pihak saja.
Meskipun demikian, banyak pihak yang menilai bahwa program makan bergizi gratis ini memiliki potensi positif jika diterapkan dengan benar.
Program ini dapat meningkatkan kesehatan anak-anak, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Namun, evaluasi terhadap kualitas dan distribusinya tetap menjadi hal yang penting. Salah satu keluhan yang muncul adalah soal kualitas makanan yang diberikan.
Beberapa siswa mengungkapkan bahwa makanan yang mereka terima kurang enak dan tidak sesuai dengan harapan.
Kontroversi juga muncul terkait pelarangan siswa untuk mengungkapkan pendapat mereka tentang kualitas makanan yang diterima.
Di beberapa sekolah, siswa tidak diperbolehkan untuk mengunggah foto atau memberi komentar tentang makanan siang yang mereka dapatkan.