GENMUSLIM.id – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berjalan sejak 6 Januari 2025.
Program yang memiliki tujuan untuk melawan malnutrisi di Indonesia ini memberikan dua anggota dewan dari Fraksi Partai Nasdem angkat suara, yaitu Nurhadi dan Lita Machfud Arifin.
Dikutip GENMUSLIM dari DPR RI pada Kamis, 9 Januari 2024, Nurhadi, anggota komisi IX mengatakan memiliki komitmen terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai pada Senin, 6 Januari 2025.
"Tentu untuk tahap pertama, kita akan evaluasi kekurangan dan kelebihannya seperti apa. Komisi IX DPR akan terus mengawal program ini," ujar Nurhadi.
"Program ini sangat baik, mengingat kondisi masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak dan remaja, sangat membutuhkan makanan bergizi untuk menunjang masa pertumbuhan mereka," jelasnya.
Baca Juga: Makan Bergizi Gratis (MBG) Terlaksana di Awal Tahun 2025, Akankah Menjadi Program Berkelanjutan?
Ia menjelaskan mengenai kemunculan modus penipuan yang memanfaatkan momen pelaksaan program MBG, Nurhadi menghimbau masyarakat tetap waspada terhadap oknum-oknum kemitraan palsu atas program ini.
"Biasanya kalau ada program bagus, ada saja oknum yang memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Saya mengimbau masyarakat untuk mencari informasi resmi di situs BGN (Badan Gizi Nasional) tentang program makanan bergizi gratis ini, atau langsung bertanya melalui kanal resmi yang disediakan," tuturnya.
Lita Machfud Arifin yang berada di komisi X DPR RI memuji langkah pemerintah yang menjalankan program ini. Ia berharap manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh siswa di Indonesia.
"Semoga dengan program ini, kualitas pendidikan anak-anak sekolah dapat meningkat," ujarnya.
Lita berharap adanya evaluasi penyajian Makan Bergizi Gratis (MBG) agar berjalan semakin efektif. Salah satu perhatiannya adalah proses kebersihan wadah makanan.
"Jika ada yang bertanya mengapa anak-anak tidak mencuci wadah makan sendiri demi kemandirian, menurut saya, kebersihan dan menjaga makanan tetap higienis jauh lebih penting. Apalagi sudah ada petugas khusus yang disiapkan untuk mencuci dan membersihkan," jelasnya.
Ia menyoroti penyusunan menu makanan, mengingat di beberapa daerah siswa belum sepenuhnya menghabiskan makanan yang disediakan.