KPU Setujui Penambahan Nama ‘Si Doel’ Cawagub DKI Jakarta Rano Karno, Bukti Nyata Pemilu Butuh Gelar Artis?

Photo Author
- Selasa, 24 September 2024 | 21:41 WIB
Potret Cawagub DKI Jakarta Rano Karno (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram.com/@si.rano)
Potret Cawagub DKI Jakarta Rano Karno (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram.com/@si.rano)

Partai politik juga berharap pengusungan artis di pemilihan umum dapat membantu mereka untuk meraup banyak suara.

Baca Juga: KABAR PILKADA 2024: Ridwan Kamil Tebar Janji ke Warga Jakarta, Ini Perbandingan Janji saat Jadi Gubernur Jabar

Daftar Partai Politik yang Mengusung Artisnya

Berikut ini daftar partai politik yang mengusung artis-artisnya maju di perhelatan Pilkada 2024:

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menjadi partai terbanyak yang mengusung artis, di antaranya Krisdayanti, Rano Karno, dan Ronal Surapradja.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mengusung artis Gilang Dirga dan Lucky Hakim yang berkoalisi dengan Partai Golkar.

Selain itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung artis Gitalis Dwi Natalia (Gita KDI). dan artis Ritchie Ismail (Jeje Govinda) yang diusung PAN dan Gerindra.

Marketing Politik

Partisipasi para artis tersebut menunjukkan adanya marketing politik di Pilkada 2024.

Menurut Buku 'Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas' karya Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Prof. Firmanzah yang terbit pada 2012, menyebut marketing politik adalah sebuah cabang ilmu yang masih baru.

"Memang dapat dikatakan masih bayi, tetapi sesungguhnya di dalam praktik telah diterapkan sejumlah strateginya," tulis Firmanzah.

"Para politikus masa kini maupun masa lalu telah memperlakukan massa politik sebagai pasar yang harus dipersaingkan dan diperebutkan," terangnya.

Baca Juga: BYE ANIES! PDIP Usung Pramono Anung-Rano Karno di Pilgub Jakarta 2024, Netizen: Politisi Memang Harus Ber-PARPOL

Sebab, gagasan politik dari pemimpin partai memerlukan strategi untuk dapat diterima oleh masyarakat luas.

Di sisi lainnya, marketing politik ini juga dapat menurunkan kualitas demokrasi. Hal tersebut karena banyak partai yang melakukan marketing politik tanpa ide atau gagasan yang jelas.

Popularitas yang ditawarkan artis dianggap menjadi modal kuat dalam pemilu, namun perlu juga menimbang potensi kepuasan masyarakat terhadap kinerja mereka.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Pemberitaan Media Siber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X