Pro Kontra Pembangunan IKN: Hutan Jadi Korban? Begini Sudut Pandang Pensiunan Badan Pemeriksa Keuangan

Photo Author
- Sabtu, 13 Juli 2024 | 20:51 WIB
Pro Kontra IKN terkait hutan di Kalimantan  ((foto: GENMUSLIM.id/dok: Indonesia.go.id))
Pro Kontra IKN terkait hutan di Kalimantan ((foto: GENMUSLIM.id/dok: Indonesia.go.id))

 

GENMUSLIM.id - Pro Kontra IKN menjadi sorotan dalam pengembangan infrastruktur nasional Indonesia, terutama berkaitan dengan hutan.

Dikutip GENMUSLIM.id dari laman indonesia.go.id, Sabtu, 13 Juli 2024, bahwa proyek ini bertujuan untuk membangun kota hijau yang ramah lingkungan dengan teknologi canggih sehingga disebut sebagai Smart Forest City. 

IKN akan menjadi kota karbon netral pada tahun 2045 dan menggunakan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk semua aktivitas yang ada di dalam kota.

Proyek ini mendapat dukungan dari sejumlah kalangan karena dapat memperbaiki lingkungan hidup di Indonesia dan sebagai bentuk pembangunan infrastruktur nasional. 

Dikutip pula oleh GENMUSLIM.id dari laman mkri.id, Sabtu, 13 Juli 2024, bahwa proyek IKN juga mendapatkan kritik dan pro kontra dari berbagai pihak, salah satunya adalah Sugeng, mantan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Baca Juga: IKN Elit Penerimaan Negara Sulit, Protes DPR ke Jokowi Terkait Desakan yang Tidak Sesuai dengan Pendapatan Negara

Sugeng mengekspresikan keberatannya terkait pemindahan ibu kota ke Kalimantan yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup, fauna, dan flora.

Kritikan Sugeng patut mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan pengembang proyek IKN.

Kerusakan lingkungan di Kalimantan tidak bisa diabaikan karena dapat berdampak besar bagi masyarakat dan ekosistem.

Namun di sisi lain, proyek IKN dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan hidup.

Teknologi hijau yang diterapkan di IKN dapat dijadikan sebagai model untuk daerah lain di Indonesia, bahkan di negara lainnya.

Baca Juga: Prabowo Lebih Memilih Memberi Makan Rakyat daripada Melanjutkan IKN, Netizen: Semua atau Khusus Pelajar?

Selain itu, penggunaan energi baru dan terbarukan juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu mencapai target sebagai kota karbon netral.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: Indonesia.go.id, mkri.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X