Lebih jauh, teori ini mengungkapkan juga bahwa raja-raja di Kerajaan Samudera Pasai menggunakan gelar al-Malik, sebuah gelar dari Mesir.
Beberapa tokoh yang mendukung teori ini adalah Buya Hamka, T.W. Arnold, Van Leur, dan sebagainya.
-
Teori Persia
Menurut teori Persia, orang yang membawa Islam ke Indonesia adalah orang-orang dari Persia (sekarang: Iran).
Teori ini didukung oleh Husein Djajadiningrat dan Umar Amir Husen.
Teori ini menganggap terdapat kesamaan peringatan 10 Muharram di Iran dan di Sumatera Barat melalui upacara Tabut.
Baca Juga: 2 Tokoh Islam yang Ditakuti Setan:Jika Bertemu, Jin Akan Mencari Jalan Lain, Siapakah Mereka??
Bukti lain dari teori ini adalah adanya penggunaan istilah Bahasa Iran dalam mengeja huruf Arab untuk tanda bunyi harakat, seperti jabar, jeer, dan pees.
Berdasarkan teori ini, Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh perantau dari Tiongkok.
Hal ini didasarkan pada argumen bahwa orang Tiongkok sudah ada di Nusantara sejak abad pertama hijriah.
Tokoh yang mendukung teori ini adalah Kong Yuanzhi dan dikembangkan oleh Hamka.
Itulah beberapa teori masuknya Islam ke Indonesia.
Meski berbeda, setiap teori memiliki kelebihan dan kekurangan yang menyertainya.***