Mabruri melanjutkan bahwa saat dibawah kepemimpinan Sohibul Iman, PKS mengalami peningkatan suara dan jatah kursi yang signifikan.
Diketahui peningkatan tersebut dari angka 8,46 juta suara (6,77%) di 2014 menjadi 11,49 juta suara (8,21%) di 2019.
Berarti ada peningkatan signifikan, yaitu sebanyak 10 kursi dari tahun 2014 ke 2019.
“Artinya beliau memiliki kepemimpinan yang teruji dalam membawa PKS naik kelas," ujar Mabruri.
"Beliau juga memiliki jejak yang panjang di dunia politik. terpilih tiga kali menjadi Anggota DPR pada periode 2009-2014, periode 2014-2019, dan periode 2024-2029 dan sempat memimpin DPR RI sebagai Wakil Ketua DPR," tegasnya.
Sebelum terjun di dunia politik, Sohibul Iman dikenal pula sebagai seorang teknokrat dan cendekiawan Muslim Indonesia.
Iman cukup lama bergelut dalam bidang teknologi di BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) KEMENRISTEK RI.
Beliau juga pernah menjabat sebagai rektor Universitas Paramadina, dan memimpin berbagai lembaga nirlaba yang fokus pada pengembangan inovasi, teknologi, dan sumber daya manusia strategis.
Baca Juga: 10 Ciri Rumah yang Bikin Penghuninya Cepat Meninggal Dunia, Nomor 7 Sudah Banyak Ditemukan
“Pak Sohibul Iman ini figur yang tepat untuk memimpin Jakarta. beliau adalah perpaduan antara seorang birokrat yang handal, politisi yang mumpuni, dan intelektual yang disegani di dunia pendidikan,” tutup Mabruri.
Berdasarkan penuturan Mabruri, Sohibul Iman tidak kalah berprestasi dari calon yang didukung PKS saat Pilpres yang lalu, Anies Baswedan.
Hal tersebut juga dikuatkan dengan konsistensi PKS, yang tidak fokus pada subjektifitas atau figuristas, tapi lebih fokus pada objektifitas.
Artinya, siapa yang dianggap layak untuk diusung, maka mereka akan memperjuangkannya.***