Gebrakan BRI dalam Mendukung Usaha Andaliman di Danau Toba, Sudah Siap Membeli Produk Rempah Ini?

Photo Author
- Selasa, 11 Juni 2024 | 20:17 WIB
Ilustrasi UMKM Andaliman BRI (Foto:GENMUSLIM.id/dok: Pers Rilis BRI)
Ilustrasi UMKM Andaliman BRI (Foto:GENMUSLIM.id/dok: Pers Rilis BRI)

GENMUSLIM.id – Danau Toba terkenal dengan kekayaan alam yang indah.

Dilansir Genmuslim.id dari Liputan Khusus pada Selasa 11 Juni 2024, Danau Toba memiliki rempah khas bernama Andaliman atau nama latin zanthoxylum acanthopodium .

Rempah jenis ini memiliki rasa pedas, getir, panas, mentol, dan aroma jeruk yang bisa diolah menjadi bumbu masak, keripik, bandrek, dan berbagai makanan-minuman lainnya.

Ilustrasi UMKM Andaliman BRI (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pers Rilis BRI)

Marandus Sirait, orang pertama yang membudidayakan rempah andaliman di Lumban Julu. Ia memiliki inisiarif untuk membantu masyarakat sekitar melalui usaha andaliman.

Baca Juga: SELAMAT! BRI Memperoleh Penghargaan HR Best Companies to Work di Asia, Berikut Deretan Prestasi Lainnya

Sirait membuat usaha andaliman dengan nama UMKM CV Andaliman Magintir. Ia menawarkan andaliman dalam bentuk segar, kemasan, serta produk-produk turunannya ke dalam dan luar negeri.

Sirait memulai modal awal sebesar 50juta yang digunakan sebagai pembelian bibit, alat-alat produksi, menyewa lahan untuk menanam, dan kebutuhan lainnya.

“Butuh waktu 1 tahun untuk tumbuh. Masa penen dimulan pada bulan Maret-Juni. Selepas bulan tersebut, produksi andaliman akan terus berkurang,” ucap Sirait.

Ilustrasi UMKM Andaliman BRI (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pers Rilis BRI)

“Saat stok andaliman sedang normal, eceran andaliman memiki harga paling murah Rp 15.000 per kilogram. Namun, ketika stok sedikit, harga andaliman bisa mencapai Rp 250.000 – Rp 300.000,” ujarnya.

Baca Juga: Selamat! BRI Kembali Mendapatkan Penghargaan Internasional Bergengsi yang Dilaksanakan di London, Ajang Apa Ya?

Sirait pun dapat meraup omzetnya sekitar Rp20 juta tiap bulannya.

Andaliman milik Sirait terdapat keunikan dan kekhasan rempah tersebut, usahanya pernah ikut pameran makanan di luar negeri yaitu Swiss, Spanyol, dan Polandia.

Tantangan usaha Sirait paling berliku adalah masa pandemi Covid-19, ia mengalami anjlokan andaliman yang luar biasa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Liputan Khusus

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X