Pada tahun 1975, ia mulai mengembangkan metode Qiroati dan bekerjasama dengan Tim Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (AMM) Yogyakarta untuk menciptakan metode baru pembelajaran Al-Qur’an, yaitu metode Iqro’.
Awalnya, metode Iqro' hanya tersebar secara lisan, namun berkat kerja keras Tim Tadarus AMM Yogyakarta, metode ini menjadi populer di Indonesia dan bahkan di kancah internasional.
Prestasi KH As'ad Humam dalam pengembangan metode Iqro' mendapat pengakuan luas, termasuk dari Menteri Agama RI, KH Munawir Sjadzali MA., yang mengangkat TKA/TPA yang dibangun oleh KH As'ad Humam sebagai pusat penelitian dan pengembangan LPTQ Nasional pada tahun 1991.
Metode Iqro’ telah tersebar luas di Indonesia dan bahkan hingga ke luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Arab Saudi, hingga Amerika.
KH Asad Humam sang penemu metode Iqro meninggal pada 2 Februari 1996 setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya.
Ia menderita penyakit pengapuran tulang belakang karena pernah terjatuh dari pohon saat usianya masih 18 tahun. Hal itu pula yang menyebabkan ia berjalan dengan menggunakan tongkat.
Jenazahnya dihormati dan disholatkan di Masjid Baiturahman, Selokraman, Kota Gede, tempat ia telah memberikan pengabdian sepanjang hidupnya. ***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "PUSTAKA GENMUSLIM", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/