GENMUSLIM.id - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 Partai Gerindra secara sederhana di kediamannya di Jalan Kertanegara no.4, Jakarta Selatan, pada Selasa (6/2).
"Pesta ulang tahun kita diadakan dengan sederhana, hanya ada tumpeng. Tadi pagi saya berada di Bali, merayakan ulang tahun ke-16 kami, dua dikalikan delapan, dwiwindu," kata Prabowo.
Perayaan internal tersebut dihadiri oleh sejumlah elit partai seperti Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengungkapkan harapannya agar Partai Gerindra dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk Indonesia.
"Semoga yang terbaik untuk bangsa dan rakyat," ucap Prabowo.
Sebelum merayakan HUT ke-16 Partai Gerindra di Rumah Kertanegara, Prabowo, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, menghadiri peringatan hari jadi partai berlambang burung garuda itu bersama kader-kadernya di Denpasar, Bali.
Baca Juga: Hasil Survei Poltracking, Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jatim Mencapai 60,1%, Terus Menanjak
Sejarah Singkat Partai Gerindra
Partai Gerindra lahir dari keprihatinan politikus Fadli Zon dan pengusaha Hashim Djojohadikusumo, yang juga adalah adik dari Prabowo Subianto.
Keduanya prihatin dengan kondisi politik Indonesia yang dianggap jauh dari nilai-nilai demokrasi. Berangkat dari situ, muncul gagasan untuk mendirikan partai, yang kemudian dibahas oleh Hashim bersama orang-orang di lingkaran Prabowo.
Ketika itu, Prabowo masih menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat Partai Golkar. Bahkan, ia sempat maju dalam konvensi calon presiden dari Partai Golkar.
Pada Desember 2007, sejumlah tokoh berkumpul untuk membahas anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang akan dibentuk.
Tokoh-tokoh yang hadir antara lain Fadli Zon, Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, Haris Bobihoe, Sufmi Dasco Ahmad, Muchdi Pr, Widjono Hardjanto, dan Suhardi. Mereka berkumpul di markas Institute for Policy Studies (IPS) di Bendungan Hilir, Jakarta, dengan Fadli Zon sebagai Direktur Eksekutif IPS saat itu.
