GENMUSLIM.id - Setelah memperlihatkan rumah mewahnya yang senilai 80 miliar rupiah, Ustadz Solmed dan April Jasmine menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Tindakan Ustadz Solmed dan April Jasmine tersebut menimbulkan berbagai macam tanggapan, di mana sebagian besar publik menilai tindakan pasangan ini sebagai bentuk pamer kekayaan.
Ustadz Solmed dan April Jasmine memamerkan sejumlah fasilitas-fasilitas yang ada di rumah mewahnya.
Salah satu yang menarik perhatian warganet adalah keberadaan lapangan futsal, badminton, gym, lapangan tembak, home theater, salon, dan bahkan pom bensin mini.
Sontak, hal itu menimbulkan pertanyaan dari beberapa warganet, bahkan banyak yang mempertanyakan asal dana yang digunakan untuk membangun rumah mewah tersebut.
Kritik terhadap Ustadz Solmed dan April Jasmine muncul karena dianggap kurang memperlihatkan rasa empati di tengah umat yang masih banyak mengalami kesulitan.
Dikutip Genmuslim.id pada Rabu, 31 Januari 2024, April Jasmine kembali menjadi sorotan warganet setelah mengeluhkan masih banyaknya orang yang meminta uang sumbangan.
“Muslim itu harus kaya raya, kenapa harus kaya raya? Pasti ini enggak ada lagi yang meminta sumbangan di pinggir jalan untuk bangun masjid. Enggak ada lagi saudara-saudara kita yang minta, ‘berasanya enggak ada, sembakonya enggak ada’ enggak ada,” ujar April Jasmine.
Dalam kunjungan para jemaah ke rumahnya itu, April Jasmine mengajak mereka untuk ikut serta terlibat dalam bisnis yang dijalankan oleh ustadz kondang itu. Upaya ini diinterpretasikan sebagai langkah untuk memberdayakan komunitas melalui pelibatan dalam kegiatan ekonomi yang produktif.
“Saya ingin semua ibu-ibu itu bergerak menjadi wanita-wanita hebat karena setiap wanita yang hebat pasti punya anak nanti yang hebat juga. Pasti mindset-nya sudah terbuka dan bisa menghasilkan cetakan-cetakan penerus negara ini yang baik,” sambungnya.
April Jasmine berpendapat bahwa semua ibu-ibu harus bergerak menuju kesuksesan agar dapat mencetak generasi penerus negara yang baik. Wanita berusia 38 tahun itu juga menekankan pentingnya mindset yang terbuka dan kemampuan untuk menghasilkan kontribusi positif dalam membangun masa depan bangsa.