Lihatlah terlebih dahulu, bila hati kita merasa sedih dan menangis saat agama dan Nabi kita dihina, itulah pertanda baik dari hati kita.
Rasa sedih dan tangisan itu akan memunculkan reaksi istimewa, sebab hati adalah raja dari dalam diri kita.
Kita mesti lebih cerdas dalam membela agama Islam.
Ketika sudah yakin hati kita teriris dan sedih saat agama dan Nabi kita dihina, saat itulah kita harus bereaksi dengan cerdas.
Kalau kita memiliki media sosial, berbicaralah melalui media sosial yang dimiliki.
Jika kita memiliki harta lebih, belalah agama kita dengan kelebihan harta kita.
Jika kita memiliki kekuatan, maka buatlah perubahan dan peraturan yang tidak membuka ruang untuk penghinaan bagi agama kita.
Janganlah membalas hinaan dengan hinaan yang memicu timbulnya perpecahan atau kemudaratan yang lebih banyak.
Karena kita ada dalam negara hukum, negara yang memiliki pemimpin, maka untuk kasus penghinaan terhadap agama, alangkah lebih baiknya kita serahkan pada yang berwajib.
Tentu saja harus diberikan hukuman pidana pada para penghina agama.
Juga, agama apapun yg dihina maka pelakunya mesti dipidana sesuai dengan hukum yang berlaku.
Buya Yahya ingin mengingatkan kita bahwa ketika agama dan nabi kita dihinia, jangan membalasnya dengan hinaan atau cacian.
Ketika agama kita dihina, kita harus bertindak dengan bijak, cerdas, dan meminta nasihat dari pakar agama sebelum melakukan tindakan apapun.