Tidak hanya guru, melainkan orangtua, keluarga, dan lingkungan sosial anak lainnya.
Tidak hanya itu, usia SD (sekolah dasar) masih perlu mempelajari strategi dalam interaksi sosial.
Sehingga sekolah umum sebenarnya lebih memberikan lingkungan sosial untuk anak belajar memahami sistem, aturan dan pola kehidupan yang terorganisir.
Ini membantu anak mengembangkan efisiensi kerja sebagai bekal saat anak memasuki dunia kerja.
Sementara kegiatan komunitas dalam homeschooling tentu berbeda secara sistem dan aturan atau polanya.
Anak-anak malah tidak akan belajar apa pun tentang sebab mereka mengalami masalah tersebut dan bagaimana cara mengatasinya.
Laura Brodie, seorang terapis dan dosen ungkapkan beberapa hal sebelum memutuskan apakah homeschooling merupakan langkah yang tepat, antar lain:
Baca Juga: Dunia Parenting: 5 Tips Anak Cerdas, Orang Tua Harus Siapkan Sarapan Setiap Pagi untuk Anak!
1. Jangan sampai pilihan homeschooling semata-mata ditujukan untuk menghindarkan anak dari kasus bullying, karena bullying mungkin akan terjadi lagi di saat anak kembali di sekolah umum, atau mungkin terjadi di luar sekolah.
2. Jika anak tetap mengalami bullying, orangtua harus melihat dan mempertimbangkan apakah lingkungan fisik sekolah memang tidak aman atau melemahkan emosi anak.
Seperti dalam hal aturan sekolah, perilaku orang dewasa di dalam sekolah (guru, staff, dan lainnya).
3. Baik sekolah umum maupun homeschooling, keduanya tetap membutuhkan pangawasan ketat dari orangtua.
4. Solusi yang disarankan adalah mengajari anak-anak membentuk mekanisme pertahanan diri agar mampu terhindar dari bullying secara mandiri ***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM MENYAPA", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/Gj3J3Md9EoGBu8HvPgXXEZ, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.
