GENMUSLIM.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI selalu terlibat aktif dalam memantau dan menegakkan peraturan terkait pemilu.
Sebagai bagian dari tugasnya, Bawaslu menyelidiki dugaan pelanggaran, termasuk dugaan kampanye dini yang melibatkan beberapa tokoh penting.
Belakangan ini, Mahfud MD dan Cak Imin menjadi sorotan karena pelanggaran terkait dugaan kampanye dini.
Bagaimana Respon Dari Bawaslu Dari Dugaan Tersebut?
Dilansir Genmuslim dari berbagai sumber Selasa, 21 November 2023, Rahmat Baja, Ketua Bawaslu RI, mengatakan dua calon wakil presiden yang diduga mengirimkan undangan pemilu sedang diperiksa.
"Yang jelas kami sudah menjadikan itu sebagai temuan, saat ini lagi proses. Apalagi sudah ada laporan, jadi tetap kami proses," kata Bagja, Ketua Bawaslu
Menurutnya, tudingan kecurangan pemilu yang dilakukan cawapres Cak Imin, dan cawapres dari PDI Perjuangan Mahfud MD yang dilakukan cawapres bukan persoalan model pesan dalam bentuk pantun.
"Jadi bukan pantunnya, tapi ajakannya. Sekarang kan belum masa ajakan, belum waktunya kampanye, kan jelas," tandas Rahmat bagja.
Ia juga berpesan kepada seluruh peserta pemilu, baik partai politik peserta pemilu parlemen (Pileg) maupun calon presiden dan wakil presiden peserta pemilu presiden (Pirpress), untuk mematuhi aturan dalam hal ini kampanye per tanggal 28 November hingga 10 Februari 2024.
"PKPU 15/2023 juga mengatakan demikian. Kalau hanya memperkenalkan diri ya tidak masalah, namanya sosialisasi. Tapi kalau sudah mengajak, itu masalah," tambahnya.
Pemeriksaan Terhadap Mahfud MD
Mahfud MD, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, telah menarik perhatian Bawaslu atas dugaan kampanye dini.
Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui apakah Mahfud MD terlibat dalam dugaan kampanye dini yang dapat mempengaruhi objektivitas dan netralitas posisi pemerintah.
