Karena mereka masih tetap diam, akhirnya Akbar Sorasa memilih mencubit mereka satu per satu agar nurut dan mau diajak sholat; salah satunya adalah murid dengan inisial ‘A’.
“Saya lalu colek bagian lengan dan pundak A dengan tangan, seperti cubit sedikit. Dua sampai tiga kali saya coleh begitu,” ujarnya.
Akhirnya beberapa siswa nurut dengan ajak Akbar Sorasa untuk sholat, tetapi tidak dengan A.
Setelah pulang, Akbar Sorasa justru mendapat kabar dari Kepala Sekolah bahwa Ayah A datang ke sekolah karena tak terima anaknya mendapat perlakuan demikian.
“Saya sudah minta maaf kepada orang tua siswa, bahkan mediasi sudah dilakukan sebanyak tiga kali oleh piha sekolah, tetapi tak kunjung dimaafkan.
Naasnya, Akbar Sorasa justru dimintai uang Rp 50 Juta agar proses damai bisa disetujui oleh orang tua korban.
Karena Akbar Sorasa tak sanggup menyediakan uang Rp 50 Juta, keesokan harinya orang tua A melaporkan Akbar Sorasa ke Kantor Polisi Sumbawa Barat.
Kasus yang menimpa Akbar Sorasa ini sempat viral di media sosial, dan ini menjadi salah satu bukti bahwa penerapan parenting islami di Indonesia masih lemah.
Untuk itulah, tak ada salahnya bagi ayah dan bunda untuk menerapkan pola pengasuhan anak yang dikaitkan dengan nilai-nilai spiritual.
Orang tua harus mulai mengenalkan alquran dan kebiasaan sholat, setidaknya dimulai saat anak berumur 3 tahun!
Biarkan dia menikmati prosesnya, sehingga nilai-nilai spiritual bisa melekat pada si kecil tanpa adanya unsur paksaan.
Tentu sang guru tidak akan mungkin sampai mencubit A, kalau sang murid memiliki kesadaran bahwa sholat adalah kewajibannya sebagai muslim. ***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.