Baca Juga: Mendalami Makna dan Keutamaan Sholat Dalam Islam: Kunci Mendekatkan Diri kepada Allah
Dalam konteks konflik Pulau Rempang, Anies Baswedan berpendapat bahwa dialog yang melibatkan semua pihak adalah langkah yang tepat untuk mencari solusi yang baik.
Dikutip Genmuslim dari Youtube Anies Baswedan, Menurutnya, pendekatan dialog yang rumit dan panjang, melibatkan seluruh pihak terkait, lebih baik daripada menggunakan kekerasan.
Anies Baswedan meyakini bahwa melalui dialog, masyarakat dapat mencapai kesepakatan yang dapat diterima semua pihak, dan ini akan menjadi langkah awal menuju pembangunan yang dirasakan sebagai proses yang baik dan benar.
Anies Baswedan Bandingkan Kasus Rempang dengan Kampung Akuarium: Luka Mendalam
Dalam pembahasannya, Anies Baswedan juga mengaitkan konflik di Pulau Rempang dengan pengalaman pribadinya saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dia mengingatkan tentang penggusuran yang terjadi di Kampung Akuarium, di mana penduduknya mengalami trauma yang mendalam karena proses penggusuran yang berlangsung lama.
Anies berbicara tentang betapa pentingnya memahami dampak psikologis dari tindakan pemerintah terhadap masyarakat.
Dia mencatat bahwa kunjungannya ke Kampung Akuarium selalu menemui orang-orang yang masih membawa luka batin yang dalam akibat penggusuran tersebut.
Baca Juga: Berikut Rekomendasi Wisata di Sulawesi Barat yang Hits dan Populer 2023, Wajib Kamu Kunjungi!
Dengan mengaitkan pengalamannya ini dengan konflik di Pulau Rempang, Anies mendorong lagi pentingnya pendekatan dialog dan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah yang ada.
Dia berpendapat bahwa melalui pendekatan ini, kita dapat memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan akan dianggap sebagai proses yang baik dan benar oleh masyarakat.
Dalam kasus Pulau Rempang, tokoh masyarakat setempat juga mengemukakan pandangannya, dengan menolak relokasi dan menyoroti ketidakadilan dalam ganti rugi.
Dengan demikian, tanggapan Anies Baswedan terhadap konflik di Pulau Rempang menggarisbawahi pentingnya mengutamakan keadilan dalam setiap kebijakan investasi dan mendukung pendekatan dialog sebagai jalan menuju solusi yang lebih baik dalam menyelesaikan konflik sosial.***