GENMUSLIM.id – Kisruh sengketa yang terjadi di Pulau Rempang terus berkecamuk dan menjadi perhatian publik, termasuk Bossman Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, apa yang terjadi di Pulau Rempang membuka mata kita bagaimana pemerintah lebih sayang investor dari pada rakyat.
Imbas dari rencana penggusuran tersebut akan berdampak pada masyarakat adat Melayu yang sudah lama mendiami pulau Rempang, hal itulah yang menjadi perhatian Rocky Gerung.
Akibat konflik sengketa Pulau Rempang antara masyarakat dan investor mengundang massa untuk mengepung BP Batam.
Sehingga terjadi bentrok antara polisi, aparat TNI, dan masyarakat di pulau Rempang. Kekacauan terjadi ketika penduduk setempat menghalangi ribuan petugas gabungan melakukan pengukuran dan demarkasi lahan di Pulau Rempang. Mereka menolak tindakan tersebut karena akan menggusur pemukiman.
Aksi demonstrasi masyarakat Melayu tersebut terkait penggusuran warga Pulau Rempang, berakhir ricuh. Bentrok antara polisi dan massa pun tak terhindarkan.
Dikutip Genmuslim.id pada tanggal 15 September 2023 melalui channel Youtube Rocky Gerung Official, ia mengatakan bahwa setelah terjadi bentrok pemerintah seperti mencari kambing hitam dan orang asing jadi sasaran.
“Ini orang-orang, persis seperti buzzer, begitu ada hal yang otentik protes massa lalu mereka bilang ini ada sponsornya, ini ada provokatornya, “ kata Rocky.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menambahkan bahwa seolah-oleh warga Melayu yang demo seolah-olah tidak punya kepentingan.
Baca Juga: Tanggapan Menohok Rocky Gerung Atas Pernyataan Mahfud MD Terkait Konflik di Pulau Rempang
“Nggak mungkin setiap keadaan itu dicarikan provokatornya, dianggap ini komunitas melayu ini nggak punya kepentingan. Melayu ingin hak-hak dasarnya dia itu dilindungi,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Rocky Gerung menyindir Menteri Investasi Bahlil yang mengatakan ada pihak asing yang memanasi situasi.
“Bahwa ada kepentingan asing, ya pasti karena ini soal hak asasi manusia. Wartawan asing pasti beredar disitu, mereka yang pro lingkungan bukan hanya ada di Indonesia bahkan yang paling kuat ada di Eropa pasti mereka ada disitu untuk memantau, Greenpeace pasti ada disitu,” Ujar Rocky.
