GENMUSLIM.id- Menuju Pilpres 2024, setiap langkah capres selalu di nilai sebagai gerakan politik termasuk baru-baru ini kemunculan Capres Ganjar Pranowo pada saat Azan di salah satu TV swasta.
Kemunculan Capres Ganjar Pranowo saat azan yang di tayangkan di salah satu TV Swasta dianggap sebagian masyarakat serta pemerhati politik sebagai gerakan politik identitas menuju pilpres 2024.
Ganjar Pranowo sebagai bacapres untuk pilpres 2024 dari PDIP itu terlihat mengambil air wudhu dan ikut sholat berjamaah pada saat tampilan Azan di TV.
Di kutip GENMUSLIM dari akun Instagram @rockygerungfans pada Selasa, 11 September 2024, Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menyoroti soal heboh kemunculan Ganjar Pranowo di salah satu iklan azan di Stasiun Televisi.
Menurut Rocky hal demikian justru membuat publik bertanya-tanya dan mengkritisi Ganjar Pranowo dengan berbagai pertanyaan termasuk cara gerak salat yang dinilai kurang tepat.
Pada akhirnya, menurut Rocky, anggapan publik bahwa pihak Ganjar memanfaatkan suatu ibadah untuk kepentingan politik, sulit dihindari.
“Itu juga membuat publik dengan cepat mempreteli Ganjar, kok ada di situ bagaimana cara salat yang benar, kenapa sudut kamera ke situ, atau mungkin beberapa kali Ganjar dipindahkan posisi, kan perlu sempurna angle kamera." kata Rocky.
Rocky Gerung menyampaikan bahwa bisa jadi orang akan menganggap apa yang di lakukan Ganjar Pranowo bukan di rumah ibadah, namun di suatu tempat yang di rekayasa agar terlihat sama.
"Orang akan menganggap mungkin ini bukan di rumah ibadah tapi di studio yang direkayasa, jadi bahaya itu kalau orang akhirnya menganggap bahwa ini permainan dan permainan itu nggak boleh dikaitkan dengan status ke ibadahan seseorang,” ujar Rocky Sabtu, 10 September 2024
Mantan Dosen filsafat Universitas Indonesia ini mengatakan bahwa suatu ibadah tidak boleh di rekayasa demi kepentingan politik.
Baca Juga: Konsolidasi Pileg dan Pilpres 2024, Megawati Soekarnoputri: Menangkan Ganjar di Kandang Banteng
“Pasti ini rekayasa dan nggak boleh salat direkayasa apalagi direkayasa untuk kepentingan politik, apalagi direkayasa untuk kepentingan satu partai, apalagi untuk kepentingan satu capres,” ungkap Rocky Gerung.
Upaya PDIP atau Tim Ganjar memanfaatkan iklan azan menurut Rocky bertolak belakang dengan sikap PDIP yang mengklaim melawan politik identitas.
“Justru PDIP atau tim ganjar itu yang mau menghalangi politik identitas justru melakukan politisasi identitas yang bagian buruk,” Tambah Rocky.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di Ponsel.
