GENMUSLIM.id – Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto menyiapkan program makan gratis untuk ibu hamil dan anak-anak jika terpilih sebagai Presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Program makan gratis yang dicanangkan oleh Prabowo Subianto ini disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo.
Menurut Hashim mengatakan, program makan gratis yang dijanjikan oleh bacapres Prabowo Subianto ini akan dikhususkan untuk pelajar, siswa pra-sekolah dan ibu hamil agar dapat menikmati pola makan seimbang.
Dalam perhitungannya program makan gratis ini akan menyasar 44 juta anak sekolah dan 30 juta anak-anak pra-sekolah, selain itu 77 juta untuk ibu hamil juga akan mendapatkan program tersebut.
Baca Juga: Yenny Wahid: Banyak Sekali Kiai-Kiai NU Yang Punya Simpati Besar Terhadap Pak Prabowo Subianto
Menurut Hashim, pemberian makan gratis dan sehat untuk ibu hamil agar bayi-bayi di dalam perut juga ikut sehat.
“Kita akan berikan makanan gratis itu dan bergizi untuk ibu-ibu hamil setiap tahun karena ini untuk kebutuhan bayi-bayi di dalam rahimnya, semuanya 77 juta jiwa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hashim memaparkan jumlah anggaran yang akan dihabiskan untuk menjalankan program makan gratis tersebut.
Ia mengklaim bahwa jika dijalankan setiap hari, program tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp400 triliun per tahun.
Baca Juga: Kabar Pilpres 2024: SBY Bersyukur Dengan Sikap Anies! Mengapa Demikian? Lihat Selengkapnya
"Kita sudah hitung untuk program satu kali makan setiap hari, 365 hari, kita perlu Rp400 triliun tambahan setiap tahun. Apakah ada uangnya? Tim ahli kita sudah hitung, bakal ada uang itu Rp400 triliun," ujarnya di rumah Pemenangan Relawan Prabowo Subianto, Jakarta Pusat, Rabu 6 September 2023.
Hashim melanjutkan program makan gratis yang bekerjasama dengan UMKM, BUMDes, dan koperasi. Dia melarang perusahaan besar dan konglomerat berpartisipasi.
"Yang suplai barang-barang itu apakah itu ayam atau kacang hijau, telur, nasi dan sebagainya, ikan, itu harus UMKM dan harus UMKM lewat Bumdes dan koperasi," kata Hasim.
"Tidak boleh lagi konglomerat-konglomerat yang ikut dalam program ini, termasuk saya," sambungnya.***
