Baca Juga: Cerpen Inspirasi: Different Path, Kisah Da-Eun Laki-laki Mualaf Yang Jatuh Cinta Pada Fathiya
Ozon troposfer terbentuk dari reaksi antara sinar ultraviolet dengan nitrogen dioksida dan hidrokarbon.
Umumnya ozon troposfer akan meningkat ketika adanya kenaikan suhu tengah hari hingga menjelang sore.
Peningkatan polusi ozon ini dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan manusia, seperti merusak jaringan paru-paru, memperburuk asma, nyeri dada, iritasi mata.
Selain itu dapat memicu sumbatan dada, mual, sakit kepala serta dapat memperparah penyakit jantung, bronkitis dan emfisema.
Polusi ozon ini juga dapat menyebabkan melelehnya salju dan es di wilayah Arktik.
Terdapat pula partikel-partikel kecil atau yang lebih dikenal sebagai aerosol memiliki peran penting dalam perubahan iklim karena berperan dalam pembentukan awan.
Semakin banyak polusi udara maka aerosol juga akan semakin banyak, sehingga jumlah awan yang terbentuk juga banyak.
Secara umum awan rendah dapat memantulkan kembali panas matahari, sehingga dapat menurunkan suhu bumi.
Baca Juga: Dibalik Gempuran Polusi, Inilah 10 Daftar Kota dengan Kualitas Udara Paling Bersih di Indonesia
Namun, awan tinggi justru menahan panas matahari sehingga tidak bisa dipantulkan.
Dibandingkan dengan gas rumah kaca yang lain aerosol hanya memberikan pengaruh kecil terhadap penurunan suhu bumi.
Namun, dalam hal ini menimbulkan masalah lain, dimana proses pemanasan yang dipercepat dapat menyebabkan melelehnya es di kutub.
Hal ini akan mengubah permukaan bumi dan akan memengaruhi perubahan cuaca global.