GENMUSLIM.id – Buntut dari kasus video yang dianggap penghinaan terhadap presiden Jokowi, kini Rocky Gerung mendapatkan laporan dari berbagai pihak, salah satunya Panglima Jilah dari suku Dayak, Kalimantan.
Dalam keterangan video yang dikutip Genmuslim di Youtube Kompas TV, Panglima Jilah sangat marah dengan Rocky Gerung yang telah menghina Presiden Jokowi.
Panglima Jilah dengan lantang mengatakan meluapkan amarahnya di depan media atas dugaan penghinaan yang dilakukan oleh Rocky Gerung.
“Kami masyarakat Dayak marah, tidak boleh ada lagi yang menghina presiden karena presiden itu adalah simbol Negara. Yang menghina presiden sama dengan menghina negara”
Perlu diketahui bahwa Panglima Jilah merupakan salah satu Panglima pemimpin suku Dayak.
Sebelumnya Panglima Jilah mendatangi Bareskrim Polri untuk sampaikan sikap terkait pernyataan Rocky Gerung yang dinilai menghina Presiden Jokowi, pada hari Rabu, 9 Agustus 2023.
Dalam pernyataan sikapnya, Panglima Jilah mengatakan bahwa siapapun yang mengganggu pembangunan IKN, maka akan berhadapan dengannya.
“Kami juga tidak terima orang-orang yang mengganggu pembangunan IKN. IKN itu kebanggaan masyarakat Kalimantan. Dalam Undang-Undang No 3 tahun 2022, sudah jelas dinyatakan pembangunan IKN sudah final”
Lebih lanjut, Panglima Jilah meminta Rocky Gerung untuk meminta maaf secara terbuka.
Atas pernyataan Panglima Jilah ini, Rocky Gerung langsung meresponnya melalui channel Youtubenya. Rocky menyebut sejak awal ia membela masyarakat Dayak. Rocky menilai ada seseorang yang memainkan pernyataanya sehingga membuat gaduh.
“Mencintai bumi Kalimantan karena saya bertahan jangan itu dijual. Pada waktu itu dua hari sebelumnya-kan beritanya pak Jokowi pergi ke Cina untuk minta investor asing tanam, bahkan kira-kira pak Jokowi bilang udah saya kasih konsesi 180 tahun anda tolong buatkan kami ibu kota, bagaimana mungkin. Itu presiden menjual negara, kenapa mesti tersinggung, memang faktanya presiden menjual lahan di Kalimantan untuk dijadikan IKN” respon Rocky atas permintaan Panglima Jilah yang memintanya untuk minta maaf pada masyarakat Dayak.
Lebih lanjut, Rocky menegaskan pendiriannya bahwa ia tidak ingin IKN itu dijalankan apalagi ada perjanjian dengan asing.