Kabar Pilpres 2024: PAN tidak Sepakat dengan PDIP tentang Peta Kekuatan Politik, Mengapa? Lihat Selengkapnya

Photo Author
- Rabu, 16 Agustus 2023 | 17:15 WIB
PAN tidak sependapat dengan PDIP mengenai Peta Kekuatan Politik Pilpres 2024 (GENMUSLIM.id/Instagram/@totalpolitikcom)
PAN tidak sependapat dengan PDIP mengenai Peta Kekuatan Politik Pilpres 2024 (GENMUSLIM.id/Instagram/@totalpolitikcom)
GENMUSLIM.id - Partai Amanat Nasional (PAN) tidak sepakat dengan pendapat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menyatakan bahwa peta politik pada pilpres 2024 sama dengan 2014 lalu 
 
PAN menganggap pernyataan PDIP tentang prediksi Pilpres 2024 tersebut keliru, karena tiap pilpres memiliki alur yang berbeda.
 
Tidak seperti PDIP, PAN mengganggap hasil Pilpres 2024 nanti akan berbeda dengan yang terjadi pada pilpres 2014.
 
Di lansir Genmuskim dari akun Instagram @totalpolitikcom pada Rabu, 16 Agustus 2023, PAN tidak setuju dengan pernyataan PDIP yang menganggap peta kekuatan politik pada Pilpres 2024 dengan 2014 sama.
 
 
PAN meyakini bahwa setiap kompetisi pilpres memiliki alur yang berbeda, dan tentunya hasil pun akan berbeda. 
 
Viva Yoga memilih menunggu sejarah yang menuliskan ceritanya sendiri.
 
Dia menekankan lagi bahwa Pilpres 2014 tidak bisa disamakan dengan pilpres 2024. 
Karena menurutnya, sejarah adalah guru yang terbaik sehingga harus bisa belajar darinya.
 
Kemudian Ia juga memastikan bahwa PAN saat ini sangat serius dalam berjuang memenangkan bakal capres Prabowo Subianto. 
"Belajar dari sejarah kekalahan, itu adalah guru terbaik bagi tercapainya tujuan dan cita-cita. PAN akan serius berjuang sepenuh hati untuk memenangkan Pak Prabowo Subianto agar terpilih di pilpres 2024," ucapnya.
 
Sementara Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menilai Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah yang mengungkit Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pemilu 2014.
 
Andi membantah pernyataan yang di sampaikan Basarah, dia lantas menyebut SBY di 2014 bersikap netral.
 
Ia menyampaikan bahwa Basarah salah dalam menganalisa.
Di ketahui bahwa sebelumnya Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyamakan peta kekuatan politik di Pilpres 2014 dengan 2024. 
 
Basarah mengungkit walaupun koalisi PDIP tidak besar di Pilpres 2014, tetapi pasangan calon capres dan calon cawapres yang diusungnya yaitu Jokowi dan Jusuf Kalla mampu menang melawan koalisi besar yang mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Radjasa.
 
Melihat hal ini, para netizen pun ikut ambil pendapat atas apa yang di perdebatkan.
 
Seperti yang disampaikan oleh akun Instagram @aliruswandi.id, "Beda dong , 2014 2019 , ada jokowi disitu , rakyat banyak yg suka sama jokowi tapi tidak dengan partainya. Jokowi itu tulus jokowi itu sederhana dan pekerja keras , beda dengan Ganjar. Dan perbedaannya sangatlah jauh." tulis nya.
 
"2014 Jokowi bnyak di dukung relawan elektabilitas Jokowi tinggi no 1 di dukung PKB dan Nasdem yg solid lah sekarang Ganjar dari partai parlemen cuma di dukung P3 itupun bawa gerbong kosong,relawan Ganjar sekarang bayaran." komentar akun @damar_soma.***
 
Sobat muslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari Genmuslim.id? Ayo gabung di grup telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews, kemudian join. langkah pertama instal aplikasi telegram di ponsel.
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: Instagram/@totalpolitikcom

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X