Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk imbalan atas rekonstruksi selama tiga hingga lima tahun yang akan dilaksanakan di bawah pengawasan internasional.
Baca Juga: Gencatan Senjata Disambut Euforia di Gaza: Akhiri 15 Bulan Konflik dan Bangkitkan Harapan Baru
Meski demikian, warga sipil Palestina mengatakan melalui aljazeera.com bahwa tentara Israel masih melakukan penyerangan menjelang gencatan senjata tersebut.
Di pihak Israel, salah satu anggota pemerintahan sayap kanan pemerintahan Netanyahu, Menteri Keuangan Smotrich mengkritik keputusan tersebut karena dianggap buruk dan berbahaya untuk keamanan nasional.
Selama awal periode perang dari Oktober 2023 sampai gencatan senjata Hamas-Israel yang diagendakan akan dilakukan bulan ini, tercatat korban jiwa dari pihak Palestina mencapai 47.000 lebih orang meninggal. Adapun korban meninggal dari Israel adalah sekitar 1.000 lebih orang.***