GENMUSLIM.id - Gencatan senjata di Jalur Gaza menjadi topik hangat setelah media Maariv mengungkapkan detail teknis kesepakatan antara Israel dan Hamas.
Rencana ini, jika terealisasi, akan menjadi langkah besar menuju perdamaian, meski masih membutuhkan pengawasan ketat untuk memastikan implementasinya berjalan sesuai rencana.
Tahap Awal Gencatan Senjata
Menurut Maariv, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan mundur sejauh 700 meter dari perbatasan Jalur Gaza sebelum gencatan senjata penuh diberlakukan.
Langkah ini dimaksudkan untuk menciptakan zona aman sebagai bagian awal dari kesepakatan. Selain itu, fase awal juga mencakup pembebasan 33 tahanan Israel, yang melibatkan wanita dan anak-anak.
Namun, Yosef al-Ziadna, yang kematiannya telah dikonfirmasi, dikeluarkan dari daftar ini.
Baca Juga: Warga Palestina di Gaza Rayakan Pengumuman Gencatan Senjata: Harapan Baru di Tengah Kesedihan
Pembebasan Tahanan Palestina
Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina dalam fase pertama.
Dari jumlah tersebut, sekitar 250 tahanan telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, sementara sisanya adalah tahanan yang ditangkap pasca peristiwa 7 Oktober.
Proses ini menjadi salah satu poin penting dalam perjanjian yang diharapkan dapat memperkuat kepercayaan antara kedua pihak.
Bantuan Kemanusiaan
Kesepakatan ini juga mencakup aspek kemanusiaan.
Israel akan membuka jalur penyeberangan Rafah tujuh hari setelah tahap pertama dimulai, memungkinkan korban luka dari Jalur Gaza untuk menerima perawatan medis di luar negeri.