GENMUSLIM.id - Kebakaran hutan Los Angeles baru-baru ini menarik perhatian dunia, terutama di media sosial, di mana banyak pengguna mengaitkan bencana ini dengan situasi krisis yang dialami warga Gaza akibat serangan Israel.
Dalam waktu tiga hari, kebakaran telah menghanguskan lebih dari 117 kilometer persegi lahan, menewaskan sedikitnya lima orang, dan memaksa lebih dari 180.000 orang mengungsi dari rumah mereka.
Kebakaran Palisades, salah satu yang paling merusak dalam sejarah LA, telah membakar hampir 69 kilometer persegi.
Sementara warga Los Angeles berjuang melawan api, banyak yang menyoroti pemotongan anggaran sebesar hampir $18 juta untuk departemen pemadam kebakaran, bersamaan dengan peningkatan dukungan finansial AS untuk Israel.
Baca Juga: Palestina Terkini: Serangan Udara Israel Tewaskan 62 Warga Palestina dalam 24 Jam Terakhir di Gaza
Minggu lalu, pemerintahan Biden mengumumkan rencana penjualan senjata senilai delapan miliar dolar kepada Israel, sementara Departemen Pemadam Kebakaran LA mengalami pemotongan anggaran sebesar $17,6 juta.
Dilansir GENMUSLIM dari Middleeasteye pada hari tanggal Rabu 15 Januari 2025, Jurnalis Palestina, Ahmed Eldin, mencatat bahwa Israel, yang sudah menerima peningkatan anggaran sebesar $23 miliar, akan mendapatkan tambahan delapan miliar dolar.
Banyak pengguna media sosial mengungkapkan keprihatinan tentang standar ganda dalam reaksi publik terhadap kebakaran di LA dibandingkan dengan penghancuran yang dialami Gaza, di mana menurut PBB, setidaknya 1,9 juta warga Palestina telah mengungsi.
Selebritas seperti James Woods, yang kehilangan rumahnya akibat kebakaran, juga menjadi sorotan.
Woods dikenal mendukung serangan Israel di Gaza, dan banyak yang mengaitkan kehilangan rumahnya dengan pandangannya yang ekstrem.
Imam Omar Suleiman, dengan lebih dari tiga juta pengikut di Instagram, mengungkapkan empatinya terhadap warga Los Angeles sambil menyoroti penderitaan yang dialami warga Gaza.
Aspek lain dari kebakaran ini adalah keterlibatan hampir 400 petugas pemadam kebakaran yang merupakan narapidana, yang dibayar kurang dari lima dolar per jam.
Banyak kritik muncul terhadap warga kaya di LA yang mencari layanan pemadam kebakaran "swasta" untuk respons yang lebih cepat, sementara banyak orang miskin dan tunawisma tidak memiliki akses yang sama.