Anak-anak yang tidak mengenal Suriah sebagai rumah mereka kini dipaksa kembali ke negara yang masih dilanda perang.
Momen-momen perpisahan penuh air mata antara ayah dan anak menjadi pemandangan umum di perbatasan, ketika keluarga-keluarga berusaha menyelamatkan diri dari ancaman perang.
Keputusan untuk melarikan diri ke Suriah mencerminkan betapa putus asanya situasi di Lebanon.
Meskipun Suriah juga masih menghadapi kekacauan akibat konflik yang belum berakhir, banyak orang merasa bahwa risiko kembali ke Suriah lebih baik daripada tetap di Lebanon, di mana ancaman serangan Israel terus meningkat.
Kekhawatiran ini semakin diperkuat oleh pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut bahwa senjata mungkin tersebar di berbagai tempat di Lebanon, termasuk di rumah-rumah, gereja, dan sekolah, mirip dengan yang terjadi di Gaza.
Baca Juga: Hizbullah Diserang Israel, Sebagian Warga Negara Suriah Merayakan Peristiwa Tersebut, Mengapa ?
Situasi di Lebanon saat ini menunjukkan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi bagi warganya.
Bahkan kamp-kamp pengungsi yang selama ini menjadi tempat berlindung aman bagi banyak orang kini tidak lagi dianggap aman.
Pengungsi, baik dari Lebanon maupun Suriah, berada dalam kondisi yang sangat rentan, dan mereka harus membuat keputusan sulit tentang di mana mereka akan mencari perlindungan.
Tidak hanya warga Suriah yang melintasi perbatasan, beberapa keluarga Lebanon juga memilih untuk melarikan diri ke Suriah, meskipun negara tersebut juga masih bergulat dengan perang.
Mereka percaya bahwa tinggal di Lebanon menjadi semakin berbahaya dengan eskalasi kekerasan yang terjadi.
Bagi mereka, memilih kembali ke Suriah adalah pilihan yang lebih baik daripada menghadapi kekacauan yang tak terduga di Lebanon.
Krisis ini menunjukkan betapa suramnya masa depan bagi banyak pengungsi dan warga sipil di wilayah ini.
Bagi mereka, tidak ada tempat yang benar-benar aman, dan mereka terpaksa hidup dalam ketidakpastian dan ketakutan yang terus menerus.
Tantangan kemanusiaan di kedua negara ini semakin kompleks, dan dunia internasional dihadapkan pada tanggung jawab besar untuk memberikan solusi bagi krisis yang semakin meluas. ***