GENMUSLIM.id- Islamophobia memang sudah menjadi isu yang cukup memanas di beberapa negara Eropa.
Masyarakat muslim yang menjadi minoritas di negara tertentu khususnya Eropa kerap kali mendapatkan cap yang kurang baik dari warga lokal, dan juga mereka sering membangun isu Islamophobia.
Salah satunya di negara Swedia yang lagi-lagi mencoba untuk membangun isu Islamophobia dengan menyerang salah satu masjid disana.
Masjid Bosnia di kota Norrkoping, Swedia, mengalami penyerangan di mana jendela-jendela dipecahkan dan slogan-slogan neo-Nazi ditulis di dinding, menurut laporan media.
Dikutip GENMUSLIM dari laman berita TRT World pada Minggu 29 September 2024 Dewan Direksi Majelis Islam Bosnia mengungkapkan,
Baca Juga: Hassan Nasrallah Terbunuh, Bagaimana Reaksi Para Pemimpin Dunia Terhadap Pembunuhannya Oleh Israel ?
"Dengan rasa malu yang amat besar dan kesedihan yang mendalam, kami mengutuk serangan keji terhadap pembangunan masjid kami di Norrkoping, di mana jendela-jendela dipecahkan, dan pesan-pesan yang menyinggung ditulis di dinding"
"Tindakan ini membawa kembali kenangan buruk saat banyak anggota kami datang ke Swedia sebagai pengungsi selama perang di Bosnia," tambah pernyataan itu.
"Oleh karena itu, kami secara langsung menyampaikan usulan kepada pemerintah untuk berbuat lebih banyak dalam melindungi kebebasan beragama di Swedia.
Dengan adanya polarisasi dan meningkatnya kampanye kebencian seperti ini, kami berharap pemerintah bertindak lebih tegas dan intensif dalam upaya keamanan dengan komunitas agama," katanya.
Kedua kelompok tersebut mengatakan mereka melihat itu sebagai serangan, tidak hanya terhadap tempat suci dan masyarakat tetapi juga terhadap nilai-nilai dasar rasa hormat, toleransi, dan keberagaman seluruh masyarakat Swedia.
Mereka menekankan bahwa tindakan kebencian ini tidak akan membentuk atau menghancurkan semangat mereka, tetapi akan memperkuat tekad komunitas Islam di sana untuk terus membangun masjid dan menjaganya tetap terbuka untuk semua warga Northkoping.
Lebih jauh, mereka menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua orang yang telah menunjukkan dukungan dan solidaritas di masa sulit ini.
"Kata-kata dan tindakan Anda yang menyentuh mengingatkan kami bahwa kami tidak sendirian dalam memerangi kebencian dan intoleransi," katanya.