GENMUSLIM.id - Tragedi kemanusiaan di Palestina semakin memuncak setelah serangan brutal Israel yang menargetkan sekolah PBB di Kamp Nuseirat.
Pada serangan terbaru ini, yang terjadi di tengah konflik yang berkepanjangan, sebanyak 18 orang tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak yang sedang berlindung.
Serangan ini merupakan yang kelima kalinya sejak Oktober 2023 di sekolah Al-Jaouni, sebuah fasilitas milik PBB yang dijadikan tempat perlindungan bagi lebih dari 12.000 pengungsi Palestina.
Dikutip GENMUSLIM dari Grup WhatsApp Ruang Berita Islam I pada Jum'at, 13 September 2024, Di balik angka-angka tersebut, tersembunyi kisah duka yang memilukan.
Baca Juga: Retno Marsudi Pamit Ke DPR RI, Beri Pesan Menyentuh Untuk Palestina: Saya Titip Kepada Bapak Ibu…
Tubuh perempuan dan anak-anak yang tewas dalam serangan itu tercabik-cabik, menggambarkan betapa mengerikannya kondisi yang dihadapi penduduk Gaza setiap harinya.
Pemandangan mengenaskan ini bukan lagi hal yang luar biasa bagi mereka yang telah hidup di bawah bayang-bayang kekerasan dan genosida.
Meski penderitaan ini disiarkan ke seluruh dunia, respons pemerintah internasional tampaknya masih terbelenggu oleh kebisuan dan ketidakberdayaan untuk menghentikan kebrutalan Israel.
Sejak konflik eskalasi pada 7 Oktober 2023, angka korban jiwa terus meningkat dengan mengkhawatirkan.
Israel telah menewaskan lebih dari 41.118 warga Palestina dan melukai setidaknya 95.125 orang lainnya.
Serangan yang ditujukan kepada sekolah-sekolah PBB ini semakin memperparah situasi di Gaza,
Dimana para pengungsi berharap dapat berlindung dari kekerasan yang berkepanjangan.
Yang membuat situasi semakin tragis, serangan-serangan ini juga merenggut nyawa para staf PBB yang bekerja untuk melindungi dan memberikan bantuan kepada para pengungsi.