Dua serangan yang dimaksud adalah serangan di pinggiran kota Beirut yang menargetkan komandan Hizbulloh.
Menurutnya, Israel tidak akan berani kecuali jika Netanyahu mendapat dukungan tanpa syarat dari pihak lain.
Selama lebih dari dua puluh tahun, Ismail Haniyeh terkenal sebagai pemimpin politik Hamas dan salah satu anggota yang terkemuka.
Ia pernah dipercayai menjadi Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina pada tahun 2006 saat Hamas menang dalam pemilihan umum legislatif.
Baca Juga: Semakin Memanas Perang Israel di Gaza, Recep Tayyip Erdogan Sebut Turki Akan Campur Tangan
Namun, pada tahun 2007, dirinya dan Hamas menjadi pemimpin de facto Gaza setelah konflik internal dengan Fatah.
Selama hidupnya, Haniyeh dikenal karena dukungannya terhadap perlawanan bersenjata untuk mencapai tujuan Hamas serta posisinya yang keras terhadap Israel.
Kabarnya, terdapat dua orang yang akan menggantikan Haniyeh yakni Khaled Meshaal, seorang pejabat senior Hamas,
Dan Khalil al-Hayya, seorang tokoh penting Hamas yang dekat dengan Ismail Haniyeh.***