GENMUSLIM.id - Amerika Serikat, Israel, dan Uni Emirat Arab (UEA) sedang bekerja menuju pembentukan sebuah komite nasional yang akan terdiri dari pemimpin dan tokoh bisnis Palestina.
Untuk mengelola Gaza setelah perang berakhir, menurut laporan sumber-sumber yang berbicara kepada Middle East Eye (MEE) dengan syarat anonim.
Dikutip GENMUSLIM dari laman middleeasteye.net, pada Senin, 29 Juli 2024, Komite nasional ini akan berfungsi sebagai wakil utama dari semua faksi Palestina.
Namun, dalam praktiknya, semua anggotanya akan setia kepada mantan pemimpin Fatah yang berada dalam pengasingan, Mohammed Dahlan,
Yang mungkin akan dilantik sebagai pengganti Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas.
Sumber-sumber yang meminta anonimitas tersebut menyebutkan bahwa negara-negara internasional dan regional, termasuk Mesir dan Yordania.
Tengah memberi tekanan kepada Abbas yang berusia 88 tahun untuk menerima rencana tersebut.
Dilaporkan bahwa Qatar, salah satu mediator dalam pembicaraan gencatan senjata dan tuan rumah kepemimpinan politik kelompok yang berada dalam pengasingan.
Baca Juga: Semakin Memanas Perang Israel di Gaza, Recep Tayyip Erdogan Sebut Turki Akan Campur Tangan
Diharapkan akan menekan Hamas untuk menerima proposal ini. Namun, belum jelas apakah Doha akan setuju untuk terlibat dalam rencana ini.
Saat ini, Dahlan, seorang miliarder yang memiliki berbagai kepentingan bisnis di wilayah tersebut, tinggal di UEA dan sudah lama dikenal di kalangan Palestina.
Dahlan sebelumnya bekerja sebagai penasihat keamanan PA ketika PA kehilangan kendali atas Gaza kepada Hamas pada 2007.
Kemudian, ia menghadapi perlawanan sengit dari lingkaran dalam Abbas dan terpaksa pergi ke pengasingan pada 2011.