GENMUSLIM.id - Pasukan Rusia meluncurkan serangkaian rudal pada Kamis pagi di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, menyebabkan sedikitnya empat orang terluka dan merusak infrastruktur penting.
Walikota Kharkiv, Ihor Terekhov, mengonfirmasi melalui aplikasi pesan Telegram bahwa empat orang terluka akibat serangan tersebut.
Pipa gas rusak dan banyak jendela pecah akibat ledakan yang mengguncang kota tersebut, menambah penderitaan warga yang telah mengalami serangkaian serangan sebelumnya.
Baca Juga: 4 Alasan Orang Arab Saudi Tidak Pernah Ketinggalan Sholat Berjamaah, No 3 Mindblowing Banget
Gubernur Daerah Kharkiv, Oleh Syniehubov, melaporkan bahwa delapan rudal ditembakkan ke kota tersebut, yang telah menjadi sasaran serangan Rusia dalam beberapa pekan terakhir.
Selain itu, sebuah komunitas di utara kota juga terdampak serangan ini, memperluas jangkauan kerusakan dan menambah jumlah korban.
Kejadian ini menambah daftar panjang serangan terhadap infrastruktur dan penduduk sipil di Kharkiv, menunjukkan taktik militer yang tidak membedakan antara target militer dan sipil.
Setelah serangan tersebut, peringatan serangan udara tetap diberlakukan di seluruh negeri, menandakan ancaman yang terus berlanjut bagi warga Ukraina.
Keadaan ini memperlihatkan eskalasi konflik yang semakin mengancam keselamatan warga sipil dan stabilitas di wilayah tersebut.
Baca Juga: Para Peneliti Temukan Bukti Bahwa Negeri Sodom Pernah Hancur Karena Hal ini
Masyarakat Kharkiv kini harus berjuang dengan ketakutan dan ketidakpastian, sementara upaya perbaikan infrastruktur yang rusak terus dilakukan di tengah ancaman serangan yang berulang.
Serangan ini menjadi bagian dari pola serangan Rusia yang terus menargetkan kota-kota besar di Ukraina, menambah beban bagi pemerintah lokal dan layanan darurat.
Upaya untuk memulihkan kondisi normal di Kharkiv terhambat oleh kerusakan berulang pada infrastruktur penting seperti pipa gas, jaringan listrik, dan fasilitas publik lainnya.
Warga yang terluka memerlukan perawatan medis segera, sementara kerusakan pada pipa gas memerlukan penanganan cepat untuk mencegah bahaya lebih lanjut.
Dalam konteks yang lebih luas, serangan ini menyoroti ketegangan yang terus meningkat antara Rusia dan Ukraina, dengan dampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari warga sipil.