GENMUSLIM.id - ICC pernah memberikan teguran tegas kepada Benjamin Netanyahu berupa surat penangkapan dirinya karena diduga melakukan pelanggaran internasional dalam perang kali ini.
Benjamin Netanyahu yang tidak terima dengan keputusan tersebut segera menghubungi Amerika Serikat dan meminta Joe Biden untuk menolongnya agar surat penangkapan itu tidak benar-benar dikeluarkan.
Benjamin Netanyahu bahkan sampai memberikan pernyataan bahwa jika dirinya benar ditangkap oleh ICC (Pengadilan Kriminal Internasional) maka kredibilitas ICC dipertanyakan.
Netanyahu terus meyakinkan dirinya dalam setiap wawancara, bahwa yang dilakukan oleh militer Israel adalah sebuah upaya membela diri.
Setelah Hamas memulai penyerangan pada 07 Oktober 2023 lalu ke pangkalan militer Israel.
Baca Juga: ICC Memanggil, Hamas Merespon: Surat Penangkapan Ini Terlambat 7 Bulan! Apakah Perang Akan Berhenti?
Namun yang dilakukan militer Israel, alih-alih mencari markas Hamas, mereka justru menargetkan bom ke pemukiman-pemukiman penduduk sipil yang tidak memiliki urusan terhadap serangan Hamas pada 07 Oktober lalu.
Serangan Israel yang menarget rakyat sipil justru mengakibatkan kemarahan pada tubuh perlawanan Palestina yang diawali oleh Brigade Izzudin Al Qasam, sayap militer Hamas.
Abu Ubaidah, sebagai juru bicara Al Qassam, mengatakan bahwa setiap penyerangan kepada rakyat Gaza yang tidak bersalah akan dibalas.
Setelah mendekati 8 bulan dan korban mencapai 35.000 jiwa lebih, masyarakat internasional kini ikut menunjukkan keberpihakannya kepada Palestina.
Ketika mereka menyadari bahwa korban lebih banyak berasal dari bayi, anak-anak dan wanita yang tidak bersalah.
ICC akhirnya mengambil tindakan berikutnya, kini tidak lagi Benjamin Netanyahu yang dipanggil dan akan diproses oleh mereka namun juga beberapa petinggi Hamas.
Tiga petinggi Hamas, Ismail Haniyeh, Yahya Sinswar serta Mohammed Deif ikut mendapatkan surat panggilan sebagai pertanggungjawaban atas penyerangan pada 07 Oktober lalu.