"Angka tersebut tidak akurat dan tidak mencerminkan kenyataan di lapangan. Menirukan pesan-pesan propaganda Hamas tanpa menggunakan proses verifikasi apa pun telah berulang kali terbukti cacat secara metodologis dan tidak profesional," tulisnya dalam sebuah unggahan di media sosial.
Haq menekankan bahwa tim PBB di Gaza tidak dapat memverifikasi secara independen angka yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza, mengingat perang yang sedang berlangsung dan banyaknya korban jiwa.
"Sayangnya, kami memiliki pengalaman menyedihkan saat berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan mengenai angka korban setiap beberapa tahun untuk insiden korban massal dalam jumlah besar di Gaza. Di masa lalu, angka tersebut terbukti akurat secara umum," katanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memberikan dukungan terhadap kapasitas Kementerian Kesehatan Gaza dalam pengumpulan dan analisis data.
Juru bicara WHO, Margaret Harris, mengatakan, "WHO memiliki kerja sama jangka panjang dengan Kementerian Kesehatan di Gaza, dan kami dapat membuktikan bahwa Kementerian Kesehatan memiliki kapasitas yang baik dalam pengumpulan/analisis data dan pelaporan, yang sebelumnya dianggap kredibel."
Namun, Harris juga menambahkan bahwa "angka sebenarnya bisa lebih tinggi lagi," mengingat situasi di lapangan yang sangat dinamis dan penuh ketidakpastian.
Konflik yang tak kunjung usai ini terus menambah derita rakyat Gaza, dengan proses identifikasi korban yang memakan waktu dan upaya internasional untuk mencapai solusi damai yang masih menghadapi banyak rintangan.***