Umat muslim di Prancis juga mendapatkan perilaku rasis oleh warganya.
Dilihat pada saat melamar pekerjaan, bagi yang memakai jilbab atau berjanggut tidak diterima dalam pekerjaan.
Sulitnya menjalani hidup dengan bebas di Prancis membuat banyak umat muslim yang memilih pindah di negara Eropa lainnya seperti Amerika dan Kanada untuk mengadu nasib dan melanjutkan hidup mereka sepenuhnya disana agar terhindar dari sikap rasis.
Setelah ramai pelarangan pemakaian abaya, warga prancis digegerkan dengan munculnya wabah kutu busuk yang banyak tersebar di tempat umum seperti di kereta api, rumah sakit, dan bioskop yang ada di kota Prancis.
Justru karena munculnya wabah kutu busuk itu seakan-akan pelarangan tersebut langsung hilang dan banyak warga yang memakai abaya untuk melindungi kulit mereka.
Wabah kutu busuk itupun semakin merebak sampai-sampai sekolah harus tutup.
Banyak warga di kota Marsel yang membuang kasurnya di jalanan karena penuh dengan wabah kutu busuk sehingga banyak diantaranya yang bertebaran di jalan.
Bahkan di Paris Fashion Week, peserta dan para tamu mengaku digigit juga oleh serangga ini.
Insiden tersebut membuat kekhawatiran pemerintah dan warganya semakin meningkat mengingat Paris akan dijadikan tuan rumah Olimpiade 2024.
Dosen Program Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis Surabaya, Vella Rohmayani mengatakan bahwa adanya wabah tersebut disebabkan oleh kebiasaan warga Prancis yang tidak membersihkan tempat tidurnya serta tidak menjaga sirkulasi dan kelembaban udara di rumah.
Dari larangan memakai abaya tersebut banyak yang berspekulasi bahwa negara Prancis ini sedang di azab.
Wallahu ‘Alam Bi Shawwab.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, mau mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ikuti saluran Genmuslim.id di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VabqaDRDzgT5kJqfTv1K atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.