internasional

Sungguh Miris! Telah Ditemukan Kuburan Massal Di Gaza, Sebanyak 340 Jenazah dan Sebagian Masih Terikat

Minggu, 28 April 2024 | 07:41 WIB
Kuburan Massal Di Gaza, Sebanyak 340 Jenazah dan Sebagian Masih Terikat (Genmsulim.id/dok: Instagram/onedayonejuz)

GENMUSLIM.id – Korban jiwa yang disebabkan perang  adalah suatu hal yang sulit dipisahkan.

Tidak jarang untuk menghemat tenaga dan waktu sering kali jenazah dikubur massal.

Namun apa jadinya jika jenazah korban dimakamkan tidak layak?

Baru-baru ini di komplek Rumah Sakit Nasser telah menemukan sekitar 340 jenazah warga Palestina yang dikubur secara massal pada hari kamis, 25 April 2024.

Baca Juga: Pelajaran Dari Sejarah: Mengapa Allah Tidak Mengazab Kaum Kafir dan Musyrik Saat Ini Seperti Kaum Zaman Nabi Terdahulu?

Kuburan massal di Gaza, Palestina ini tidak hanya membuat geger warga Gaza, Palestina namun juga sampai dunia internasional hingga PBB (Perserikatan bangsa-bangsa)

Mengejutkannya Kuburan massal di Gaza ini ditemukan di bawah tumpukan sampah dan sebagian jenazah adalah wanita dan lansia.

Mirisnya sebagian tangan mereka ada yang ada dalam keadaan terikat.

Tidak hanya itu, terdapat banyak luka-luka tanda penyiksaan, eksekusi, dan ada yang dikubur secara hidup-hidup.

Baca Juga: Kota Samarinda di Kalimantan Menjadi Tuan Rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional, Berikut Informasi Lengkapnya!

Dikutip dari postingan Instagram, onedayonejuz Minggu, 28 April 2024, Menurut Ismail al-Thawabta, Kepala kantor media Pemerintah Hamas di wilayah Gaza, Palestina, Israel adalah pihak yang bertanggung jawab atas kuburan massal di kota Khan Younis.

Ismail al-Thawabta mengatakan, ''Kalau bukan mereka, siapa lagi?''

Ismail al-Thawabta berani mengatakan bahwa Israel adalah pelaku yang bertanggung jawab penuh atas kuburan massal ini, karena setelah tentara Israel menarik diri dari Kota Khan Younis pada 7 April 2024, setelah serangan darat selama empat bulan di kota tersebut.

PBB pun juga geram dengan penemuan kuburan massal ini. Juru bicara Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM), Ravina Shamdasani mengatakan,

"Kami merasa perlu untuk menggulirkan sinyal tanda bahaya karena jelas-jelas telah ditemukan ratusan mayat,"

Halaman:

Tags

Terkini