internasional

Ngadi-ngadi! Menlu Israel Usulkan Agar Warga Gaza untuk Pindah ke Pulau Buatan Saat Bertemu Para Menlu Uni Eropa

Kamis, 25 Januari 2024 | 14:31 WIB
Menlu Israel, Israel Katz (Genmuslim.id/ Dok. X David Cameron)

GENMUSLIM.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, mengusulkan agar warga Gaza dipindahkan ke pulau buatan di Laut Mediterania. 

Melansir dari New Arab pada Selasa (23/1/2024), usulan Menlu Israel ini disampaikan dalam pertemuan dengan para Menteri Luar Negeri Uni Eropa di Brussels, Belgia. 

Menurut berbagai sumber media Inggris, termasuk The Guardian, pernyataan Menlu Israel menimbulkan kekecewaan bagi para Menlu Uni Eropa yang ditemuinya.

Sementara itu, tujuan dari pertemuan para Menlu tersebut yakni untuk membahas rencana perdamaian yang komprehensif bagi konflik Israel-Palestina.

Baca Juga: Ini Apresiasi Allah bagi Wanita Hamil, diantaranya Dapat Pahala Luar Biasa, Simak Selengkapnya!

Melansir dari Jerusalem Post, Israel Katz menunjukan kepada Dewan Menlu Eropa sejumlah video pulau buatan di lepas pantai Gaza.

Selain itu, Israel Katz juga menunjukan usulan mengenai jalur kereta api yang menghubungkan Israel, dengan Arab Saudi, Bahrain, Yordania, dan Uni Emirat Arab.

Israel Katz menyampaikan rencananya untuk demiliterisasi dan stabilisasi Gaza, dengan Israel tetap mengendalikan keamanan. 

"Tujuan kami jelas: demiliterisasi dan stabilisasi Gaza, dengan Israel mempertahankan kendali keamanan untuk melindungi rakyat kami,” ucap Israel Katz.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Desak Gencatan Senjata Permanen Israel-Palestina dalam Open Debate DK PBB

Menlu Israel juga menjelaskan hal tersebut akan membuka pintu untuk peluang regional baru, dan kemungkinan untuk mendorong inisiatif ekonomi dan kemanusiaan termasuk bagi warga Gaza.

"Mencapai hal ini akan membuka pintu untuk peluang regional baru, memungkinkan kami untuk mendorong inisiatif ekonomi dan kemanusiaan yang bermanfaat bagi semua orang, termasuk warga Gaza," sambung Israel Katz.

Meskipun Israel Katz telah mengusulkan gagasan serupa sejak 2011, usulannya masih menuai kekecewaan dari Menteri Luar Negeri Uni Eropa. 

Otoritas Palestina menolak gagasan ini sejak awal, menyebutnya sebagai fantasi semata. 

Halaman:

Tags

Terkini