GENMUSLIM.id - Dunia maya sedang banjir gambar semangka, bukan tanpa alasan tentunya, hal ini adalah salah satu bentuk dukungan untuk Palestina
Warna semangka dianggap mendekati warna bendera Palestina, selain itu buah semangka juga sudah lama digunakan sebagai penyampai aspirasi suara warga Palestina.
Gerakan semangka “The Fruit of Palestina” sudah dimulai sejak tahun 1967, dan semakin ramai pada dua tahun terakhir.
Di balik warna merah cerah semangka yang mendominasi, terbayang suram nya nasib anak Gaza yang tinggal berdampingan dengan peperangan.
Apa yang mereka rasakan sekarang? Seberapa besar rasa sedih dan ketakutan yang mereka rasakan? Dampak terbesar apa yang mereka peroleh ketika harus tidur diantara dentuman suara bom yang menderu?
Baca Juga: Boikot Produk Israel Bukan Solusi? Simak Penjelasan Lengkap dari Ustadz Felix Siauw Berikut!
Meskipun saat ini dunia sedang berteriak mendukung Palestina melalui symbol semangka, namun tak sedikit pun menahan laju nya perang.
Sadar atau tidak, ada dampak psikologi besar yang sedang menghantui seluruh anak Gaza.
Saat ini, sama dengan anak-anak di seluruh dunia, anak gaza sedang belajar dalam kehidupannya.
Proses belajar yang mungkin tanpa mereka sendiri sadari. Karena anak belajar dari apa yang mereka lihat, rasa, dengar dan alami.
Lalu bagi anak Gaza yang tumbuh besar dalam lingkungan peperangan, apa yang terjadi?
Tak sekedar trauma biasa, lebih dari satu juta anak Gaza hidup dalam trauma serius yang berkepanjangan.
Salah satu pakar mental di Gaza menyebutkan, anak-anak Gaza bukan hanya mengalami PTSD atau Post Trauma Syndrome Disorder, karena hingga saat ini kejadian buruk terus terjadi. Sedangkan PTSD hanya terjadi pada orang-orang yang telah meninggalkan kejadian penyebab trauma.