Ia mengatakan Museum Palestina AS "telah mempertimbangkan untuk membangun lebih banyak gedung permanen di Eropa termasuk Venesia dan London, karena lebih ekonomis untuk memiliki kantor permanen di Eropa, untuk menghindari biaya pengiriman".
“Begitu saya melihat lowongan itu, saya pikir itu adalah situasi yang menarik,” kata Saleh.
“Saya pikir itu akan menjadi ide yang cemerlang—dan banyak orang setuju dengan saya.” Ia mencatat bahwa ada lebih dari 25.000 tayangan cerita Irish Times di akun Instagram museum tersebut.dalam 24 jam, dan hampir 100 komentar.
Komentar-komentar tersebut berkisar dari calon pengunjung yang antusias menanyakan tentang tiket dan tanggal pembukaan hingga janji-janji pendanaan, menurut Saleh.
“Irlandia adalah negara yang sangat menekankan perlunya mematuhi hukum internasional, khususnya dalam hal pencegahan genosida, dan mereka memiliki keberanian untuk mendukung prinsip-prinsip tersebut.” ujar Faisal Saleh
Ia menambahkan bahwa di Irlandia terdapat lebih banyak kebebasan berekspresi dalam hal mengkritik kebijakan Israel dibandingkan di negara-negara Eropa lainnya. ***