GENMUSLIM.id - Hizbullah ternyata terus menjadikan diri mereka sebagai ancaman besar bagi tentara penjajah Palestina.
Dalam beberapa hari terakhir, situasi di Gaza kembali memburuk secara signifikan dengan peningkatan serangan militer Israel yang menargetkan berbagai wilayah di Jalur Gaza.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube Al Jazeera English pada Rabu, 2 Oktober 2024, Serangan ini menewaskan sedikitnya 60 warga Palestina semalam hingga Rabu pagi.
Serangan udara dilaporkan terjadi di Kota Gaza di utara dan kamp pengungsi di Gaza tengah, sementara operasi darat oleh pasukan Israel di selatan menambah jumlah korban jiwa.
Hingga saat ini, lebih dari 30 orang dilaporkan tewas, termasuk 12 orang dari satu keluarga yang bangunan tempat tinggalnya hancur akibat serangan.
Baca Juga: Iran Serang Tel Aviv, Hamas Bersuka Cita! Abu Ubaidah: Kami Memuji Tindakan Heroik Sepanjang Sejarah
Militer Israel terus melancarkan serangan dengan skala yang lebih besar, terutama di wilayah Khan Younis, bagian selatan Jalur Gaza.
Serangan ini menghancurkan beberapa rumah tempat tinggal, menewaskan lima orang dari satu keluarga yang salah satunya merupakan jurnalis lokal.
Di tengah konflik ini, sumber medis melaporkan bahwa tim paramedis dan pertahanan sipil mengalami kesulitan untuk mencapai lokasi-lokasi yang terkena serangan, sehingga banyak korban yang tidak dapat diselamatkan tepat waktu.
Selain konflik yang membuat serangan di bagian selatan, wilayah utara Jalur Gaza juga menjadi sasaran serangan militer Israel.
Salah satu yang terkena dampak adalah sebuah panti asuhan, Institut Al AML, yang sebelumnya telah berfungsi sebagai pusat evakuasi bagi para pengungsi, termasuk anak yatim piatu.
Militer Israel juga menargetkan sebuah sekolah, yang menjadi tempat perlindungan bagi warga yang mencari keselamatan dari konflik yang berkepanjangan ini.
Jumlah korban terus meningkat seiring serangan berlanjut. Dilaporkan bahwa hampir 80 orang telah terbunuh dalam serangan semalam dan pagi hari ini, dengan 38 korban berasal dari Kota Khan Younis.
Tim pertahanan sipil menyebutkan bahwa masih ada korban yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan akibat serangan bom, tetapi militer Israel menghalangi upaya penyelamatan.
