GENMUSLIM.id - Militer Israel kembali menjadi sorotan setelah melancarkan serangan besar-besaran di Yaman.
Puluhan pesawat tempur mereka menghujani beberapa sasaran yang diduga dikuasai kelompok pemberontak Houthi, termasuk pelabuhan penting dan dua pembangkit listrik.
Serangan ini merupakan respons langsung dari Israel sehari setelah kelompok pemberontak yang didukung Iran, Houthi, mengklaim telah menargetkan Bandara Ben Gurion, Israel, dengan rudal pada Juli lalu.
Dilansir GENMUSLIM dari YouTube WION pada Selasa, 1 Oktober 2024, Serangan yang terjadi di Pelabuhan Hodeidah ini menyebabkan kerusakan yang sangat signifikan.
Para pejabat pelabuhan melaporkan bahwa kerugian diperkirakan mencapai setidaknya 20 juta dolar AS.
Baca Juga: Dukungan Iran dan Pertanyaan Mengenai Suplai Rudal Hypersonic ke Yaman dalam Konflik Palestina
Kerusakan tersebut dianggap sangat mengganggu operasi di pelabuhan, yang merupakan salah satu titik vital untuk distribusi barang di Yaman.
Israel menyebutkan bahwa salah satu alasan utama serangan ini adalah upaya untuk menghentikan pasokan senjata yang datang dari Iran melalui Houthi.
Pelabuhan Hodeidah dan Ras Isa dikatakan digunakan oleh kelompok pemberontak tersebut untuk mentransfer persenjataan dan perlengkapan militer dari Iran.
Israel pun merasa perlu melakukan aksi tegas demi melindungi keamanan nasional mereka dari ancaman yang dianggap semakin dekat.
Bukan kali ini saja Israel melakukan serangan terhadap Houthi. Kelompok pemberontak yang telah merebut ibu kota Yaman, Sanaa, sejak 2014 ini terus menjadi sasaran operasi militer berbagai negara karena keterlibatan mereka dalam konflik yang semakin meluas di kawasan Timur Tengah.
Houthi seringkali dituduh menjadi 'tangan' Iran dalam menyebarkan pengaruhnya di wilayah tersebut.
Hal ini semakin memperparah situasi yang sudah genting di Yaman, yang sejak beberapa tahun terakhir terjerat dalam perang saudara dan krisis kemanusiaan.